CERITA DEWASA POLWAN MANIS DIPERKOSA

CERITA DEWASA POLWAN MANIS DIPERKOSA

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

CERITA DEWASA POLWAN MANIS DIPERKOSA , Hasrat-Bispak12 Hujan menyongsong kembalinya Sani ke kota. Tetapi ke mana arahnya? Rumah orangtuanya sendiri tidak kembali menyambutnya. Keluarga besar? Insiden baru saja udah merusak kepercayaannya pada keluarga besarnya. Dengan uang tinggal, Sani cari angkutan ke arah tempat tinggalnya yang paling akhir, asrama polwan. Sehabis kasus Ryoko tuntas, Sani betul-betul kembali lagi ke sana. Namun ia cuma mendapatkan sodoran tas berisi barang pribadinya dan tanggapan dingin dari penjaga di muka.


"Sebab udah dikeluarkan, Anda sudah tak memiliki hak tinggal di sini kembali. Ini sejumlah barang Anda."


Satu kembali arah Sani. Kombespol Bambang Harjadi. Sani hampir kekurangan uang. Namun ia sukses sampailah di dalam rumah besar Bambang Harjadi yang sepi. Lagi-lagi…


"Bapak tak ada pada tempat, lagi ke luar negeri," kata bintara penjaga rumah dari balik kaca sempit pos jaga. 


"Kapan pulangnya?"


"Maaf, Mbak ini pentingnya apa ya? Bapak ke luar negeri untuk pekerjaan negara. Kalaupun tidak ada kepentingan penting, saya tidak dapat tolong."


Sani tak dapat ajukan pertanyaan selanjutnya sebab sang penjaga langsung tutup gordin jendela kaca pos jaga. 


Habis…! Sehabis lembaga serta keluarga, Bambang Harjadi juga sudah matikannya. Tidak ada manusia yang ingin membantu JuaSani. Dengan cara sempoyong serta jiwa tergoyang ia jalan terseok menjauhi dari rumah Kombes Bambang, saluran air matanya gak dilihat di tengahnya siraman hujan deras.


Misal ada Ryoko…

Ryoko telah kau khianati!


Tetapi ia penjahat!


Apa perbedaan dengan diri kamu? Biarpun penjahat, malahan Ryoko tidak pernah mengkhianatimu kan?


Mana beberapa orang baik? Mana keluargamu? Mana lembagamu? Mereka orang baik kan? Tidakkah malahan beberapa orang baik mengkhianatimu?


Nyaris dua jam Sani jalan gak pastilah arah, dan hujan terus turun dengan deras. Sani telah tidak perduli kembali, dia sungguh-sungguh kehilangan pegangan. Berulang-kali ia tergelincir, serta terciprat saat kendaraan lewat di sebelahnya. TEET TEEET! Sani melihat. Seseorang pengendara motor ada di dalam sampingnya, dan berbicara padanya,


"Ojek, Non?"

CERITA DEWASA POLWAN MANIS DIPERKOSA 


Sesaat Sani terheran. Lantas ia menetapkan untuk naik ojek itu. Ke mana pun dibawa, ia tidak peduli…


"Ke mana?"


Sani menggumam tidak terang. Namun sang tukang ojek seakan mengerti… dan ojek lantas melesat tembus hujan, di tengah-tengah kota yang tuju senja.


Saat malam…


"Penonton. Heboh penyergapan jaringan prostitusi Ryoko yang sertakan pelaku polwan membuka kembali tahap baru saat beberapa waktu ini dalam masyarakat mulai tersebar video porno yang diperhitungkan diaktori JP, pelaku polwan itu.  Walau begitu Kepolisian menyebutkan video itu tak ada hubungan dengan perkara ini serta bukan menyertakan JP. JP sendiri dikenali sudah distop secara tidak hormat lantaran bisa dibuktikan kerjakan pelanggaran code etik…" Tayangan informasi malam selalu menyajikan perihal-perihal yang menikam Sani.


"Maati'iiin TV-nyaaa…" nada Sani mengeluhkan panjang ditingkahi gelak tawa beberapa lelaki.


Mereka tengah ada di satu warung kecil di wilayah kotor, di tengahnya asap rokok, kulit kacang, serta botol-botol minuman keras. Suara berbicara Sani melantur karena ia sendiri telah tak kuat mengangkut kepalanya dari meja. Ia mabok. Ia dibawa ke warung itu oleh sang tukang ojek dan dibuat mabok.


"Eh aku ada videonya yang berada di tivi itu loh!" sengit seorang laki laki di dekat Sani. "Saya diberikan sama sang Kus tukang pulsa di muka. Ingin tonton gak?"


Beberapa kawannya merubung. Orang itu memutar video di HP-nya. Bunyinya diperkuat. Serta kedengarlah desah hasrat Sani dalam warung itu.


"Oh! Ahh! Entot akuu!! Ngh! Nguhh!"


Banyak laki laki itu, tukang ojek, preman, pedagang asongan, tukang parkir, pengangguran, ketawa serta memberi komentar saru memandang selingan kecil di tengahnya dinginnya hujan yang bersambung hingga malam dan menyirami warung itu.


"Eh Non, ingin turut tonton film heboh tidak?" Sang tukang ojek barusan memboncengkan Sani mengusung kepala Sani maka dari itu Sani dapat menyaksikan video di HP temannya.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Seseorang temannya kembali, nampaknya preman, mengelus paha Sani. Sani yang mabok tidak sanggup menantang di saat dimainkan semacam itu. Di atas meja warung ada juga koran murahan yang menempatkan beberapa poto Sani saat tengah menyusup jadi pelacurnya Ryoko. Video itu terang dari camera video Ryoko yang diambil pada waktu penangkapan di dermaga, serta beberapa foto asal dari pengumpulan bukti-bukti Savitri. Semisalkan Sani masih mempunyai pikiran jernih, ia patut berprasangka buruk dengan bocornya seluruh bukti itu ke pers—pasti ada permainan orang dalam. Akan tetapi bergelas-gelas minuman keras udah mengaburkan akalnya. Sang preman menggapai paras Sani dan menciumnya dengan paksakan. Berbau alkohol di satu mulut bersua berbau alkohol di mulut lain. Kawan-kawannya justru tepok tangan dan menyemangati. Mereka tidak mengerti, tak perduli, siapa wanita elok kegugupan yang dibawa sang tukang ojek ke arah tempat kongkow mereka itu. Alkohol serta video porno memancing birahi mereka dan ketepatan ada wanita…


"Lonte yang lu membawa cakep ya. Persis yang di video!" kata sang pemilik HP.


"Asal-asalan lu, yang di video kan polwan?"


"Eh telah tengah malem nih. Aku pengen tutup!" kata satu orang, kelihatannya pemilik warung. "Marilah bayar, gak boleh di ngutang! Lu di membuka botol saja sampai sepuluh…"


Sang tukang ojek lalu ngomong, "Sori Bang, saya kagak ada duwit. Ni cewek saja menumpang gak bayar. Namun kalau saya bayar pakai ia saja bagaimana?"


"Tujuan lu apa bayar gunakan ia?" kata sang pemilik warung.


"Lu bisa pakai ni cewe seenak lu, bagaimana?" sang tukang ojek tawarkan.


Sementara sang tukang ojek usaha ‘menjual' Sani, sang preman selalu menciumi dan menggerayangi Sani. Ia lalu memaksakan Sani minum satu gelas minuman keras kembali.


"Oke," kata sang pemilik warung sekalian memerhatikan tamu wanitanya yang mabok itu. "Namun saya lebih dulu yang pakai ia. Gua kagak pengen sisa elu di."


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


"Tutup dahulu warungnya," kata sang tukang ojek. Sang pemilik warung langsung tutup jendela dan pintu warung. Beberapa orang di situ menghalau semuanya yang berada di atas meja, lalu membawa badan Sani serta menempatkannya celentang di atas meja, dipersiapkan menjadi tempat pemuasan gairah.


Pagi…


Sani terjaga dari tidur dengan kepala sakit, hangover. Badannya berasa linu, semua ototnya pegal. Bisa ia rasakan kulit punggungnya sentuh alas kayu—Dia sadar ia tertidur telanjang. Perlahan-lahan ia buka mata serta dilihatnya sinar matahari yang udah rada tinggi.


"Ahh…" rintihnya, berasa kepalanya sakit.


"Telah bangun?" kedengar nada wanita di dekatnya.


"Kepala… sakit…" keluh Sani.


"Rata-rata minum sampai ketiduran di sini ya?"


"Auhh… gak tau… Tubuh… sakit semua…" Sani hanya dapat berbicara putus-putus. Ia belum lihat siapa wanita yang bercakap dengannya.


"Hingga tak gunakan busana begini. Mari, bangun, pakai busana dahulu."


Sani bangun dengan kerja keras, lalu menggunakan kembali busananya yang berantakan. Ia lantas sadar dalam vaginanya ada beberapa sisa sperma. Ia terkenang peristiwa-kejadian mirip sewaktu masih menyusup, ia tertidur selepas layani laki laki, ditinggalkan demikian dengan benih mereka dalam dianya sendiri.


"Ada… kamar mandi di sini?"


"Ada air ada di belakang," kata sang wanita sekalian menunjuk. Sani sekarang dapat memandang ia: wanita 40-an dengan rambut keriting, paras keras yang tetap masih sedikit tersisa kecantikan, tank luar biasa kusam, serta kuku bercat merah yang gak rapi.


Sani ke arah belakang warung, dari sana ada WC jongkok simpel yang kotor dengan ember serta gayung. Meredam jijik, ia bersihkan diri sekedarnya, lalu kembali lagi ke tengah warung.


"Tukasnya Alip kamu pengen cari kerja di wisma?"


"Alip? Wisma?"


"Tukang ojek. Barusan pagi ia ngomong membawa kamu kesini ujarnya kamu pengin cari kerja."


Sani cukup kebingungan.


"Kebingungan? Anyar pertama kesini yah? Tempat ini namanya Kalirotan," sang wanita memaparkan, sekalian menghidupkan rokok.

CERITA DEWASA POLWAN MANIS DIPERKOSA 


"Kalirotan. Oh…" Sani tahu nama itu. Nama satu diantara lokalisasi kelas bawah di kotanya. Statusnya 1/2 legal.


"Oh ya kenalin. Nuri…" kata wanita itu sekalian menyalami. "Betul pengen kerja di wisma? Kamu cukup cakep. Di tempatku saja pengin?"


Sani termenung mengolah penawaran wanita itu.


"NGENTOT!!"


"MINGGAT LU BANGKE!!"


BUKK! BRAK! DUGG!!


Seorang lelaki jatuh di jalanan. 2 orang laki laki lain menyepak serta menginjaknya. Laki laki yang jatuh itu kerja keras berdiri dan pada akhirnya sukses kabur. 2 orang yang menggempurnya mencela.


"Ooii ribut-ribut apa sich itu?" teriak Mami Nuri dari dalam warung tendanya.


"Orang main ngga bayar Mbak!" orang tadi menyepaki berteriak membalasnya.


"Gaduh sangat sich," 


Omel Mami Nuri sembari melihat ke jalan. Seseorang laki laki berdiri di luar warung. Bapak-bapak 1/2 baya, kumisan, dengan rambut tipis dan pakaian kusam. Gantenggnya seperti karyawan rendahan, lelaki yang tidak sukses mendapatkan kesuksesan walau sebenarnya usia produktifnya nyaris habis. Tetap Mami Nuri menyambutnya secara bagus, mempersilahkannya duduk di sofa depan serta tiada disuruh langsung memberikan botol minuman. Mami Nuri lalu panggil anak buahnya. 5 orang wanita langsung merapat serta menempatkan diri di muka sang bapak. Wujud mereka beraneka ragam, dari ABG kurus kering sampai STW montok. Berbau beberapa macam minyak wangi murahan bertubrukan di hidung sang bapak. Banyak pelacur kelas bawah itu usaha tampil seksi, mengobral belahan dada serta paha, akan tetapi kesan-kesan murahan tak dapat raib. Namun sang bapak berasa ini malam keberuntungannya. Di lokalisasi kelas bawah yang ia datangi itu, rupanya juga ada yang cukuplah. Ia menunjuk wanita yang ada dalam tengah. Wanita itu kenakan blus tiada lengan putih tipis dengan bra hitam berenda membayang di belakangnya, rok superpendek kotak-kotak, sepatu hak tinggi. Rambut panjangnya dikuncir ekor kuda, maka sepasang telinganya yang digelantungi anting lingkaran kelihatan. Walaupun riasannya semenor lainnya, dengan bedak tebal, lipstik merah, eyeshadow biru, serta bulu-bulu mata palsu, parasnya selalu lebih elok. 

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Sang bapak memutuskan ia. Sang bapak memutuskan Sani. Udah dua minggu Sani ada di sana, melacur di warung remang-remang Mami Nuri. Ia sungguh-sungguh berasa tidak miliki harga diri kembali sehabis dibikin malu di mata khalayak, disingkirkan, dibuang orang-tua, dikhianati keluarga, dan paling akhir digilir oleh beberapa kelompok begundal kelas teri saat mabok. Karena itu ia juga tidak memikir jenis-jenis saat Mami Nuri tawarkan tugas. Ia tidak terasa dianya wanita baik. Apalah kembali ia selainnya sama dengan yang didakwakan pelosok dunia, seluruh orang padanya? Ia pelacur. Lonte. WTS. Disini lokasi yang patut buatnya, di mana semuanya orang didalamnya tidak punyai harga diri. Di mana seluruhnya wanitanya mengangkangkan kaki untuk uang. Sani tersenyum serta merengkuh sang bapak keluar warung remang-remang Mami Nuri, setelah sang bapak bayar minuman yang tak disuruh serta harga kemahalan. Mereka ke arah kamar tempat kencan—sebenarnya tenda tertutup dengan tempat tidur bambu dan kasur didalamnya. Dari tenda-tenda lain kedengar desahan dan rintihan palsu beberapa pelacur murahan yang tengah bekerja. Satu-dua preman berjaga-jaga di situ. Seperti itu kehidupan Sani saat ini, pokoknya sama dengan kerjaannya di bawah Ryoko dahulu, akan tetapi kelasnya jauh beda. Dari kamar hotel bintang lima ke warung tenda. Dari juta-an ke seratusan ribu. 


Dari pebisnis, petinggi, pejabat ke pengemudi, kuli, preman. Sani gak susah-susah ajak berbicara atau berteman sang bapak, dia lekas melepaskan baju laki laki hidung belang itu, setelah itu menelanjangi diri. Buat memancing gairah, ia menciumi sekujur badan sang bapak yang tiduran di dipan. Tangan, lengan, ketiak, leher, belakang telinga. Turun ke dada, perut, dan pada akhirnya kemaluan. Sang bekas polwan langsung menjulurkan lidahnya dan menjilat-jilati kepala burung sang bapak seperti nikmati lolipop. Ketrampilan blowjobnya yang paling terasah di saat bekerja untuk Ryoko gak lenyap. Sehabis membasahi semua kepala burung itu dengan liur, lidahnya bergerak turun sejauh tangkai, menggelikan pelir, dan terus turun hingga lubang anus.


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Sang hidung belang berasa geli-geli nikmat dibegitukan, ia betul-betul mujur memperoleh service kelas atas pada tempat murahan itu. Lantas Sani mengangkangi badan sang bapak dan menanamkan penis yang basah dengan liur itu dalam vaginanya.


Ia sudah tak memikir memakai kondom—dia tidak perduli kembali dengan dianya sendiri, gak perduli kemungkinan hamil maupun penyakit. Sani tersenyum palsu saat lagi ia mulai menggoyang-goyang tamunya perlahan, lalu ia tundukkan badan di depan sekalian memeluk kepala sang bapak supaya nikmati payudaranya. Sang bapak dengan berbahagia menyusu ke Sani. "Uhhh!! Isep Mas!" bujuk Sani.


Yang cukup di luar pendapat, rupanya ereksi sang bapak bertahan lama. Sani memacunya hingga sampai ia sendiri orgasme, namun tamunya selalu tegang. Mereka lantas ganti status jadi misionaris, serta sang bapak memecutnya lumayan lama, kemungkinan 20 menit, sampai ia mandi keringat serta sang bapak pucat.


"Kok tidak keluar-keluar sich! Pakai obat kuat ya?" maki Sani jengkel. Sang bapak nyengir. Nyatanya kejantanan hasil dibeli dalam bingkisan! Lagi Sani orgasme, namun ia gak menikmatinya. Vaginanya telah berasa kering lantaran kelamaan difungsikan.Selanjutnya sang bapak ejakulasi , meskipun disongsong paras cemberut Sani. Sialan! Umpatnya dalam hati. Bapak itu menempatkan uang di atas tempat tidur serta mengeloyor pergi. Sani tergelimpang mengangkang, ngilu. Akan tetapi kerjaannya belum usai. Kecantikan alami Sani sudah membikin beberapa lelaki hidung belang menyemut pengin nikmati kemulusan badannya. Serta baru-baru ini Sani bangun serta memakai handuk buat tutupi badan bugilnya, pintu tempat tempat pertarungannya barusan udah buka dengan paksakan. 


3 orang preman mabok dan wajahnya gahar masuk dengan sesenang hati, Salah orang pada mereka yang nampaknya pimpinan segerombolan itu lantas buka resleting celana jeans kusamnya. Sani masih kuranglah kuat untuk menentang, selangkangannya masih perih sesudah digempur penis bandot tua konsumen awalnya, serta dia betul-betul tidak ingin kembali menentang. Dia melepaskan saja sang preman menjambak rambutnya, memaksa berlutut di lantai yang cuman diaci seadanya.

CERITA DEWASA POLWAN MANIS DIPERKOSA 


Lututnya agak sakit lantaran terbentur semen kasar, dan perih saat dia dipaksakan beringsut dekati selangkangan si preman. Preman itu sekalipun tidak berperasaan, dengan kasar dia menjejali penis kotor dan berbau punya dia ke mulut elok si gadis yang sekarang terselak, serta usaha baiknya buat memberi kepuasan lelaki yang udah bayar badannya buat berikan servis terbaik. Sementara dua temannya mulai menelanjangi diri sendiri, lalu memulai mengitari Sani… 


lalu memaksakan si gadis men-deepthroat penis mereka juga.  Ah… semisal Sani tahu bila beberapa preman itu sekalipun gak bayar satu rupiah lantas untuk nikmati badan eloknya! Andaikata Sani tahu jika Mami Nuri saat ini sedang mengurut dada lantaran mesti biarkan divanya jadikan penghasilan uang keamanan yang teratur ditagih banyak preman.  Serta Mami Nuri cuman dapat mendesah dengar rintihan Sani, erangan si gadis, dan jerit terbendung wanita itu sejalan badannya yang diberlakukan bagaikan binatang oleh ke-3  preman. Selanjutnya Mami Nuri cuman dapat terisak perlahan saat dia masuk ke kamar dan menyaksikan Sani celentang tidak sadarkan diri gak punya daya, semprotan sperma penuhi muka, payudara serta sisi badannya yang lain… Vagina si gadis bengep, dan anusnya membuka…


Nyaris 5 bulan Sani jalani pekerjaan jadi pelacur kelas teri. kecantikannya tidak sirna, sampai kenggunannya semakin terpancar meskipun dia gak memakai banyak dandanan seperti beberapa rekannya yang berhias benar-benar menor buat mencuri perhatian lelaki hidung belang. Dandanan Sani yang simpel, sampai hampir tidak bermake-up justru membutanya jadi amat anggun, serta sebabkan banyak lelaki yang inginkan layanan dari dianya. Kecantikan alaminya, kepasrahan keseluruhan yang dikerjakan bikin konsumen setianya demikian mencintai dirinya sendiri. Dan demikian keseluruhan servis yang diberi Sani sampai banyak konsumennya tidak akan mengerti bila si gadis mulai merekayasa orgasmenya.


Ya, seperti pada biasanya banyak pelacur yang terus-terusan layani lelaki, Sani mulai terasa rangsangan pada vaginanya mulai menyusut. sampai dia mulai beradegan untuk bikin banyak tamunya terasa seperti laki laki top.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Walaupun faktanya bila tidak dikarenakan obat kuat, karena itu dalam perhitungan 3 hingga 5 menit karena itu beberapa lelaki itu udah berejakulasi dalam rahimnya…


Serta waktu 5 bulan itu, keterkenalan yang didapat Sani mulai bikin orang pelacur yang sebetulnya masih lebih muda dari Sani berasa tersaingi. Lantaran saat sebelum Sani hadir dirinya-lah diva di semua kompleks Kalirotan.


"Bang…" desah Mira, pelacur belia itu sekalian membelai dada sektor Margo, kepala preman Kalirotan yang paling dihormati.


"Apa?" kata Margo lambat tetapi dengan suara berani.


"Saya tak senang dengan sang Sani…" desah Mira dengan manja, bibirnya yang bergincu merah murung seperti anak kecil yang mau menjadi perhatian.


"Sani yang mana?" bertanya Margo sekalian lalu, walaupun sebetulnya dia bisa menduga wanita yang mana disebutkan Mira, sebab dia sendiri udah berulangkali mencicip kehangatan dan service keseluruhan si gadis yang dikasihkan dengan cuma-cuma menjadi bonus pembayaran uang keamanan dari Mami Nuri. Termaksud sewaktu tanpa jijik serta risi wanita itu menjilat bersih penisnya yang baru-baru ini menghamburkan benih di anus si gadis…


BERSAMBUNG

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama