CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA MANIS

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA MANIS

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA MANIS, Hasrat-Bispak12 Sudah berapa menit saya terjaga dari tidurku. Walau saya telah terasa cukup tambah enak, saya masih pengin bermalasan, dan melepaskan badanku yang telanjang bundar dan terselip dalam bedcover ini masih terbujur, nikmati empuknya ranjangku. Kadang-kadang saya menciumi rambutku yang terbentang di atas bantalku ini, nikmati lembutnya rambutku juga wanginya berbau rambutku ini.

Serta saya udah kembali tersenyum senyuman sendiri lantaran saya terpikir peristiwa pada hari tempo hari bersama Andy, dimulai dari sikap canggungnya di sekolah saat temaniku hingga balik ke kelasku, dan yang sangat membuatku berbahagia ialah SMS Andy malam harinya, yang memperingatkanku supaya selekasnya istirahat serta tidur sebab ia paham saya kepayahan.

Namun, Andy tahunya saya kepayahan lantaran belajar hingga sampai malam, bukan lantaran ngeseks berkali kali sejak mulai tempo hari lusa. Saya melihat jam kamarku, nyatanya udah jam 5:10 pagi. Karena itu saya menarik napas panjang, siap-siap menjalankan ini hari yang entahlah akan memberi warna manalagi di kehidupanku.

"Auw…", saya meratap perlahan-lahan saat saya melangkah kakiku ke kamar mandi.

Ke-2  betisku masih berasa demikian pegal saat kupakai jalan, bahkan juga lubang vaginaku adakalanya berasa sedikit nyeri. Nyatanya badanku belum pula sembuh betul sehabis tempo hari saya terbawa dalam acara pesta sex yang liar itu. Walau sebenarnya saya telah istirahat semalaman tanpa masalah, juga saya telah tidur lebih mula selesai terima SMS Andy lebih kurang jam 9 tempo hari malam.

Saya ambil langkah tertatih tatih ke dalam almari bajuku untuk ambil bra serta celana dalamku,  seragam putih abu abu. Peduli sangat dengan intimidasi Dedi, ini hari saya menentukan untuk menggunakan celana dalam. Sepanjang hari tempo hari di sekolah saya berasa sangat risau, mengayalkan rekan temanku di sekolah tahu jika saya tidak memakai celana dalam. Jika kelak Dedi menyusahkanku, saya udah pasrah.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA MANIS

Kadang-kadang saya mengeluhkan, sewaktu merasa sakit yang menimpa betisku ini mengacaukan cara kakiku. Juga sekarang saya baru merasai kalaupun otot perutku  sedikit kejang, seperti habis kerjakan sit up berkali dapat saja.

Akan tetapi perlahan-lahan saya mengerti sebuah hal yang aneh, tidak tahu mengapa saya malahan nikmati terasa sakit yang menimpa perutku ini.

"Ih… apaan sich saya ini… periode pagi pagi telah kacau-balau gini…", saya bersungut-sungut serta memarahi diriku sendiri.

Jadi saya usaha tidak untuk membebaskan pikiranku melayang-layang kemanapun. Sesudah saya gantungkan seluruhnya lembar kemeja yang bakal kukenakan dan handukku, saya mengancing pintu meskipun saya masih ingat jika pintu kamarku terkunci. Tetap juga rasanya aneh bila saya harus mandi tanpa menggembok pintu kamar mandi, serta saya tidak pingin jika saya jadi biasa begitu.

Saya mulai menganakemaskan badanku dengan shower air hangat dan cairan sabun mandiku yang harum, halus memberi kesegaran. Sesudah tuntas, saya selekasnya keringkan badanku serta kenakan bra dan celana dalamku, lalu saya ke arah meja dandanku melihati bayang-bayang diriku di cermin.

"Sayang kamu telah tidak virgin… semestinya virgin kamu itu cuma untuk Andy… kalaupun nantinya Andy tahu kamu telah tidak virgin, apa Andy masih pengin sama kamu?", saya berujar di bayang-bayang diriku di cermin, dan saat ini hatiku jadi bersusah-hati.

Saya mulai pakai busana serta rok seragam sekolahku. Rasa pegal di ke-2  betisku udah berasa sedikit menyusut. Seusai mematikan AC kamarku, saya mengecek beberapa buku yang berada di tas sekolahku, pastikan tidak ada yang ketinggalan dan tidak lupa saya masukkan smartphoneku ke tas.

Lalu saya kenakan sabuk yang umum kupakai ke sekolah dan siap-siap buat mengatur tampilanku di muka meja dandanku, sewaktu tiba-tiba saya dengar mobile-phoneku mengeluarkan bunyi, dan dari deringnya saya tahu bila ada SMS masuk.

Saya cepat buka tasku cari mobile-phoneku, serta lekas membaca isi SMS itu dengan penuh berharap.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

‘Pagi Eliza. Kamu udah tambah enak? Saya ingin ini hari kamu udah lebih sehat serta tidak lelah.'

Di saat saya lihat nama pengirimnya yaitu Andy, hatiku kembali berbunga bunga. Aku lekas menulis balasan perkataan terima kasih sekalian jawaban jika saya telah lebih sehat namun juga telah tidak penat. Saya puas sekali lantaran saya terasa Andy mulai berani memberinya perhatiannya padaku.

Seusai saya simpan hpku dalam tas sekolahku, saya kembali siap-siap mengatur performaku di muka meja dandan. Saya memblow rambutku dengan hair dryer sekalian menyisir rambutku sampai nampak rapi dan elok megar, lalu saya memberi sedikit bedak pada parasku.

Ini hari saya pengin nampak lebih elok dan menarik dihadapan Andy, serta saya melumurkan lip gloss seperlunya di bibirku.

"Andy… kalaupun saja kamu tahu… saya puas dengan perhatian yang kamu beri padaku…", saya mengguman perlahan sembari menyaksikani diriku di cermin pastikan tiada yang keliru dengan performaku.

‘tok tok tok…', kedengar suara ketukan di pintu kamarku yang membubarkan lamunan cantikku.

"Siapa?", saya menanyakan sekalian ambil tas sekolahku, lalu saya ambil langkah menuju pintu kamarku.

"Saya non, sarapannya telah saya persiapkan", kedengar jawaban Sulikah.

Saya buka pintu kamarku yang terkunci, dan ucapkan terima kasih di Sulikah. Kemudian saya mengamankan pintu kamarku, serta saya ambil kaus kakiku di almari kecil yang ada pada sisi rack sepatu, serta saya memanfaatkan kaus kaki serta sepatuku.

Tiba-tiba saya tersadarkan, tidak tahu mengapa Sulikah tetap berdiri di dekatku.

"Sulikah? Mengapa?", saya menanyakan bingung.

"Non Eliza, ini hari non elok sekali…", kata Sulikah yang tetap menatapku denganc penglihatan takjub.

"Terima kasih ya", saya tersenyum puas.

Dalam hati saya mengharapkan di sekolah kelak Andy akan memujiku seperti berikut, meski jika menyaksikan Andy yang malu-malu seperti tempo hari, rasanya keinginanku itu tak mungkin terjadi sekencang itu.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D


Saya turun ke ruangan makan buat nikmati makan pagi pagi. Saya makan semakin berkurang dari rata-rata, sebab tiba-tiba saja saya takut jadi gendut. Saya tidak pengin jadi kelihatan tak menarik buat Andy. Secara cepat saya menuntaskan sarapanku, serta sesudah membersihkan tangan serta mulutku, saya mengambil langkah tuju garasi.

Di situ saya memandang pak Bijaksanain sedang mengelapi mobilku. Waktu saya merapat, pak Berbudiin yang melihatku saat itu juga menyudahi kerjaannya, dan dia menatapku seperti baru pertamanya kali melihatku saja.

Demikian pula Wawan serta Suwito yang awal mulanya sapu langit langit di garasi, saat ini terdiam melihatku sembari terus menggenggam sapu panjang pada tangan mereka.

"Pak Berbudiin, ngelapnya telah dahulu ya. Tolong lapnya diminggirkan dahulu donk, Eliza sudah pengin pergi sekolah nih", saya berbicara pada pak Berbudiin sekalian menunjuk lap masih ada dalam atas kap mesin mobilku.

Tidak ada jawaban dari pak Berbudiin yang cuman mengangkut lap itu dari kap mesin mobilku, dan konyolnya dia mengerjakan itu sekalian lagi menatapku. Waktu saya menyaksikan sekitar, saya menyaksikan Wawan dan Suwito  berlaku sama, mereka terus mematung sembari menatapku.

"Hei! Kalian semuanya ini mengapa sich? Tidak simak cewek cakep ya?!", saya menyengaja memarahi dengan suara yang lumayan keras sampai semua terkaget.

Suwito hingga sampai nyaris terpelanting dari bangku yang dinaikinya, sementara itu Wawan dengan paras terperanjat jatuhkan sapunya. Pak Berbudiin sendiri mengelus dadanya berulang kali. Saya membatasi tawa memandang reaksi mereka bertiga ini, namun saya usaha masih tetap menempatkan muka seserius mungkin. 

"Yah non Eliza, keras sangat suaranya… buat terkejut saja!", gerutu pak Bijaksanain lalu mulai dekatiku.

Wawan serta Suwito turun dari bangku mereka, dan mereka berdua mulai dekatiku dengan penglihatan mata mereka yang benar-benar kukenal, penglihatan mata mereka pada waktu mereka demikian gaungs serta bergairah nikmati badanku.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA MANIS

"Eh eh… kalian ingin apa? Gak! Tidak mau!!", memahami apa yang bakal dilaksanakan oleh pak Berbudiin, Wawan serta Suwito, saya berseru cemas dan cepat cepat masuk ke mobilku, lalu saya mengancing pintu mobilku saat sebelum mereka sukses tangkapku.

Namun saya buka sedikit kaca pintu mobilku di samping kiri, biar saya dapat dengar apa kata mereka, pula agar mereka dapat dengar jawabanku yang nyata kuusahakan untuk bikin mereka kian jengkel.

"Marilah non Eliza… Sekejap saja non", kata Wawan serta Suwito nyaris berbareng serta mereka menarik narik handel pintu mobilku, coba buka pintu mobilku yang telah terkunci ini.

"Tak mau! Tak mau! Kelak bajuku lecek! Utamanya tak ingin!", saya menjawab dengan suara yang lumayan keras dan menggelengkan kepalaku berkali kali, namun saya berniat mengerling ke mereka, dengan jenis yang kubuat semenggoda mungkin. 

Ke-3  pria itu memandang diriku dengan gaungs. Diam diam saya terasa takut memikirkan apa yang bakal terjadi bila waktu ini saya hingga sampai ketangkap mereka. Dapat dapat saya telat masuk sekolah karena didesak layani gairah birahi mereka lebih dulu.

Seusai seringkali saya menggelengkan kepala dengan kerlingan nakal untuk menjawab permohonan mereka yang memaksakan saya turun sesaat, selanjutnya mereka berserah pun serta kembali menambahkan tugas mereka. Pak Berbudiin mengelap mobil mamaku, sementara itu Wawan serta Suwito kembali naik ke bangku tadi mereka gunakan dan menyambung sapu langit langit garasi ini.

Sekalian tersenyum senyuman sebab merasa menang, saya menghidupkan mesin mobilku. Serta saat saya menyaksikan mereka bertiga pura pura tidak tahu kalaupun mereka harus membuka pintu garasi dan pintu gerbang bagiku, saya mendesak klakson mobilku sampai mereka terperanjat dan semuanya alat bersih bersih yang ada pada pegangan mereka itu kembali jatuh ke lantai garasi.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Saya telah tidak tahan kembali serta saya ketawa sejadi jadi sekalian tutup kaca jendela mobilku. Pak Berbudiin yang terdekat dengan mobilku tampak bersungut sungut sembari memberikan pintu garasi kemudian pula pintu gerbang, sementara itu Wawan dan Suwito kembali menatapku dengan gaungs.

Saya meleletkan lidah dengan puas, meskipun saya tahu sehabis pulang sekolah kelak mereka bertiga akan membalasnya marah padaku, tidak tahu melalui cara menjadikanku piala bergilir maupun piala bersama. 

Tetapi saya gak peduli, toh tanpa kugoda seperti barusan juga mereka bertiga udah berkali kali menjadikanku betina mereka saat tidaklah ada siapa siapa di dalam rumah.

Tidak tahu kelak apa yang bakal mereka lakukan padaku selesai semuanya yang kulakukan ini, kalaupun kelak saya sungguh-sungguh mesti sendirian di dalam rumah. Kembali kembali, diam diam saya merinding takut mengandaikan perbudakan semacam apakah yang harus kujalani sehabis saya pulang sekolah kelak.

Sehabis pintu terbuka semuanya, saya lekas meluncurkan mobilku ke sekolah. Saya tidak pengin pikirkan apa yang bisa berlangsung dengan diriku kelak, lantaran di pikiranku sekarang ini cuma ada satu perihal, yakni saya mengharap ini hari Andy menjumpaiku.

Entahlah, apa cuma karena argumen pinjam buku catatanku atau argumen lainnya, yang perlu buatku saya mengharap ini hari Andy melihatku. Ini hari saya telah merias diriku secantik yang saya dapat, dan ini kulakukan ekslusif cuma buat Andy. Saya pengin Andy nyata-nyata terpikat padaku.

II. Angan-angan Elok Di Pagi Hari

Masih 15 menit sebelumnya bel masuk sekolah keluarkan bunyi waktu saya hingga sampai di parkir sekolah. Jantungku berdetak cepat saat saya menyaksikan Andy anyar turun dari mobilnya. Dan waktu saya menyaksikan tempat kosong di samping mobil Andy, rasanya saya seperti punya mimpi cantik, serta saya puas sekali.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA MANIS

Saya tidak ingin mimpi cantikku ini amblas demikian saja, jadi saya selekasnya melesat serta memarkirkan mobilku dari sisi mobilnya Andy. Serta Andy kayaknya langsung mengetahui kalaupun ini yaitu adalah mobilku. Saat ini Andy memandang ke arahku dan dengan sabar dia menantiku usai memarkirkan mobilku ini.

Saya turun dari mobil dan menggembok pintu, dan kami berdua sempat sama sama pandang untuk beberapa lama waktunya. Lantas Andy tundukkan mukanya waktu saya tersenyum kepadanya. Perlahan-lahan saya ambil langkah dekati Andy, yang saat ini anyar kusaksikan jika parasnya merona merah.

"Hai Andy… terima kasih ya semalam, mm… pula barusan pagi… saya sudah sehat kok, pun sudah gak demikian letih seperti tempo hari", kataku lambat.

Hatiku bertambah terlengah sewaktu saya menyaksikan muka Andy yang ganteng itu tersenyum halus. Tetapi Andy terus menunduk seperti gak berani melihatku dan saya tersenyum geli lihat kecanggungan Andy.

"Hai Andy…", saya menyapanya kembali lantaran Andy masih tetap menunduk tiada menjawab kata kataku.

"I… Iya… hai Eliza… kamu… e… kamu…", suara Andy kedengar demikian grogi.

"Saya mengapa?", saya menanyakan dengan senyuman jahil.

"Aku… anu… saya suka kamu sudah tidak sakit", Andy menatapku selintas, lalu dia kembali menunduk.

"Ooo… terima kasih ya Andy, kamu baik dech. Mm… ya sudah saya masuk ke kelasku dahulu ya", saya berbicara dengan girang.

Sesungguhnya saya sedikit sedih, saya barusan mengharap kalaupun kelanjutan kata-kata Andy barusan itu yaitu sanjungan dari Andy bila saya dilihat elok ini hari. Saya jadi sedikit ingin tahu, apa sesungguhnya Andy itu menganggapku elok atau mungkin tidak. Walau begitu, ujaran Andy barusan itu terus membuatku tersenyum berbahagia.

Saya telah percaya sekali bila Andy senang padaku, tampak dari sikapnya yang terus salah tingkah semacam ini serta ujaran Andy barusan memperlihatkan bila Andy sangat peduli padaku.

"Aku… bisa saya temani kamu kembali hingga ke kelasmu, Eliza?", Andy ajukan pertanyaan dengan suara perlahan.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Saya menggangguk puas, namun Andy menunduk demikian dalam serta dia mustahil dapat melihatku. Saya tersenyum geli menyaksikan Andy yang demikian canggung serta salah tingkah di depanku. Apa ini sebab dia  suka padaku?

"Andy…", saya panggil Andy, serta waktu dia membawa mukanya menatapku, saya mengacaukkan kepalaku kembali sembari tersenyum kepadanya, senyuman yang kupasang semanis mungkin. 

Andy menatapku dan sekali ini dia tersenyum, tidak tahu puas atau malu, atau ke-2 nya. Saya gak sangat percaya, namun saya terasa tatapan Andy ini sangat menghangatkan hatiku. Saya gak tahu ujaran apa yang dapat melukiskan hatiku saat ini, yang pasti saya merasai saat pagi ini hari saya memperoleh impian yang elok. Dan saya sangat berbahagia di saat Andy selalu ambil langkah di sampingku, walau Andy yang terkadang menengok dan tersenyum padaku itu cuma diam membisu.

Persis seperti tempo hari, saya rasakan sejumlah tatapan iri dari banyak siswa cewek yang melihatku jalan tuju kelasku dengan didampingi Andy. Kembali kembali saya berasa senang serta suka, meskipun sesungguhnya kami berdua ini belum dengan status sepasang pacar. Serta saat ini kami berdua keduanya sama diam sembari terus mengambil langkah, hingga kemudian kami berdua datang di muka pintu kelasku.

"Andy… thanks ya", saya minta pamit pada Andy.

"Aku… saya pula ke kelasku dahulu Eliza…", jawab Andi dengan takut sekalian lambaikan tangannya.

"Iya", saya menjawab sekalian balas mengangkat tanganku.

Saya tersenyum senyuman sekalian ambil langkah masuk ke kelasku. Namun sewaktu saya lihat Jenny yang dengan senyuman jailnya itu menatapku serta menantiku di bangkunya, saya menghela napas panjang sekalian selalu mengambil langkah untuk duduk di sisi Jenny. Saya udah pasrah, ini hari saya jelas dirayu dan diledek habis oleh Jenny.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA MANIS

III. Rahasia Lain Di Gudang Sekolah

Sepanjang hari ini tiada peristiwa spesial, selainnya Jenny yang repot menarik serta mengejekku mengenai Andy, pun Sherly yang turut jadi parah situasi saat kami bergabung di kantin saat pukul istirahat pertama dan, serta pada pukul istirahat ke-2  seperti saat ini waktu ini.

Dan bila kebanyakan saya terus usaha membalasnya ledekan mereka, saat ini saya cuman dapat mengelit atau tersenyum malu, walau hatiku rasanya puas sekali. Untung saja bel pertanda jam istirahat ke-2  usai ini telah keluarkan bunyi.

"Simak deh… parasnya sampai merah ini", kata Jenny yang ketawa geli.

"Duh… kasihan…", ejek Sherly dan mereka berdua kembali ketawa geli.

"Kalian ini gak mesti pura pura kasihan dech. Dari pagi barusan kalian lagi ngeledek saya, pun ngetawain saya. Kalian jahat!", saya bersungut-sungut dan merengek-rengek, lalu saya pura pura merajuk.

"Iya iya… saat ini sudah gak kok. Cup cup… gak boleh nangis dech sayang… Kita kembali ke kelas yok", bawa Jenny sekalian merengkuh tanganku.

"Jen… saya saja yang nggandeng Eliza… istirahat pertama barusan kamu kan udah…", kata Sherly dengan suara meminta.

"Hmmhh… Iya deh…", kata Jenny sembari menghela napas panjang serta serahkan tanganku yang ada pada gandengan tangannya itu pada Sherly.

"Apaan sich kalian ini…", saya ketawa geli, lucu pula rasanya memikir diriku jadi rebutan Jenny serta Sherly sesuai ini, tetapi saya menurut saja waktu Sherly merengkuh tanganku.

BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama