CERITA DEWASA POLWAN MANIS DIPERKOSA PART2

CERITA DEWASA POLWAN MANIS DIPERKOSA PART2

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

CERITA DEWASA POLWAN MANIS DIPERKOSA PART2, Hasrat-Bispak12 Bagaimana tidak, 5 bulan lalu, saat dia tengah menanti anak buahnya membayar hasil keamanan di warung langganannya, tiba-tiba kepalanya ditutup kantung hitam serta suatu sengatan taser di uluhatinya membuat sempoyong maka dia tidak dapat menentang sewaktu digeret ke mobil serta dibawa keluar dari Kalirotan. Cahaya lampu yang ditempatkan ke parasnya membuat silau. Tangannya terborgol ke belakang bangku. Margo telah tidak aneh dengan ruangan penyelidikan. Dia telah beberapakali mesti duduk di dalam ruangan sesuai itu, berunding buat keamanan Kalirotan yang sesungguhnya…

Tapi kesempatan ini permohonan, bukan… perintah yang diterimanya cukup unik. Dia jadi belum mengenali siapa interogatornya kesempatan ini. Suara pria itu demikian dalam, bahkan juga dia juga mengaku kalaupun dia jadi menyimpan hormat ke orang itu.

"Margo, waktu ini di Kalirotan ada orang baru, namanya JuaSani Putri," kata lelaki itu selaku permulaan. Margo yang umumnya tidak sabaran dan berani menentang saat ini memutuskan mengikuti.

"Dia saat ini tinggal di dalam tempat Nuri. Saya pengin, kau pantau dia… Kau serta anak buahmu bisa memanfaatkan ia selaku layanan uang keamanan seperti yang umum kau melakukannya. "

Embusan cerutu cuba mengenai paras Margo. Orang ini bagus, pikirkan Margo… dia berbicara musuh yang semakin kokoh ketimbang dianya.

"Anak buahku akan kerap tiba seperti umumnya, memohon porsi darimu… dan kamu akan antara mereka untuk nikmati wanita itu. Saya pengen wanita itu dijarah berusaha keras… kau harus mengatur sampai tamunya jadi bertambah beberapa dari tempat yang lainnya, meskipun sebetulnya tiada kontribusimu juga ia sudah dipastikan bakal menjadi diva di sana… Sebarkan kabar, sebarkan mengenai dirinya… kecantikannya, kemolekannya…"

Maro pada akhirnya membulatkan tekad untuk bertanya… "Mengapa kau pengin memusnahkan wanita itu demikian rupa… apa kelirunya kepadamu?"

CERITA DEWASA POLWAN MANIS DIPERKOSA PART2

Lelaki itu menjawab, "Saya ingin memusnahkan dianya, sampai apabila waktunya telah tiba… dia bakal taat sepenuhnya di diriku… Akan tetapi, seblum dia mendapati status yang terhormat di telapak kakiku… dia mesti rasakan apa yang dimaksud namanya neraka dunia, apakah itu neraka jahanam…"

Margo menciut. Lelaki ini edan, pikirnya.

Dering Sony Experia Ultra hasil curian bergetar lembut dari sisi meja butut dalam kamar Margo, dan membuat Margo kembali pada alam sadarnya. Dia ambil HP itu dan tercenung…

"Ya?" jawab Margo.

"Baik… Siap… Baik… Jalankan…"

Mira memandang kalaupun Margo menjadi pucat sesudah terima telpon itu… serta Mira belumlah sempat lihat Margo setakut itu.

"Siapa Bang?" bertanya pelacur itu manja. Margo menangkal gadis itu.

"KELUAR!" gertaknya, membikin Mira takut.

"Ada apakah Bang?"

"Keluar kataku! Saya pengin urus Sani, kau bisa turut tonton ia disiksa. Namun saat ini, keluar!"

Mira lekas keluar rumah Margo yang simpel itu, tapi hatinya sedikit bahagia karena dia dapat mengompori Margo buat merusak Sani. Dia tidak perduli dengan Margo yang sekarang terduduk pucat.

Pembicaraan barusan membuat Margo amat takut. Lelaki itu betul-betul iblis…

"Margo… tentulah saat ini Mira telah memberinya badannya pada kamu menjadi bayaran buat merusak Sani…" kata lelaki itu, yang bikin Margo termenung.

Bagaimana dia dapat mengetahui?

"Kau bakal lakukan apa yang dia minta… kau membawa Sani ke gudang kosong, bawa ke-10 panglima lokasimu… silahkan siksa Sani, gagahi berusaha keras, tetapi janganlah sampai ia mati… Kau bisa bawa Mira, agar ia ikut serta menganiaya Sani untuk menumpahkan marahnya…"

"Tetapi satu saja perintahku kau langgar… MATI!"

Sani yang lagi berbelanja sayur, cuma kenakan tank hebat dan celana pendek, gak sangat perhatikan Mira yang hadir dekatinya. Dia merasa wanita itu sesuai sama dirinya… cuman tempat penampungan sperma.

"Eh Sani…" sapa Mira beraga ramah. "Berbelanja?"

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Sani cuman tersenyum simpul, dia lagi tidak mau berbasa-basi. Sampai sebetulnya dia sendiri tidak memiliki rekan di Kalirotan. Dia lebih menjadi tertutup dalam pertemanan. Yang dia ingin kerjakan semata-mata buka pahanya lebar-lebar, dan biarkan beberapa lelaki hidung belang kelas teri nikmati vagina, lubang anusnya serta mulutnya dengan optimal.

"Sani… saya pengin minta bantuan tidak lama, saya pengin mengambil barang di gang sisi, saya malas sendiri… mahfum banyak yg menyukai godain, hihihi!"

Sani yang malas ingin sekali menampik, tetapi Mira meringkus lengannya serta menariknya ke arah tempat yang rada sepi saat sebelum menodongkan pisau ke pinggang Sani.

"Turut gua, anjing! Atau gua tusuk elo di sini!" gertak Mira.

Sani terpaksa sekali ikuti cara Mira mengarah gang yang ia mengetahui adalah sisi terkejam di Kalirotan, serta tidaklah ada satu juga PSK yang cukup normal buat menawarkan diri dalam tempat itu…

Mira  memajukan Sani masuk ke satu rumah yang lebih serupa gudang, Dorongannya lumayan keras maka dari itu Sani terjatuh jatuh masuk ke rumah yang gelap itu. Sewaktu si gadis bangun, dia bisa dengar kalaupun pintu ada berada di belakangnya ditutup. Untuk sebentar, kegelapan keseluruhan.

Byaaaar! Hidup lampu yang tiba-tiba itu bikin si gadis mengerjap sebab silau. Dan di saat dia bisa mendapatkan kembali pengelihatannya. Margo dan sepuluh panglimanya sudah mengepungnya. Mira selanjutnya ambil langkah ke tengah lingkaran, dia dekati Sani dan…

PLAK! Pukulan keras si pelacur yang tidak diperkira oleh Sani membikin Sani terhuyung. Lantas pukulan serta sepakan terus-menerus Mira membikin Sani terjengkang. Mira yang seolah kesetanan terjang Sani yang terjengkang, jatuh telentang di lantai gudang. Mira duduki perut Sani, dan dengan brutal memukuli paras Sani, menjambak rambut gadis itu, dan menghantamkannya ke lantai gudang. Cakaran Mira yang berencana mengintai paras Sani tinggalkan sisa di paras mulus si bekas polwan. Pada mulanya Sani pilih pasrah.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Akan tetapi instingnya untuk tetap bertahan kembali ada. Demikian mendapatkan kesempatan, Sani lekas berikan perlawanan. Dia balas mencakar, menjambak, memukul serta menyepak Mira. Banyak lelaki ketawa berbuat yang kurang etis, ya… terkecuali Margo…Ia menyaksikan jenis perkelahian ke-2  pelacur di hadapannya itu…. khususnya Sani, pelacur yang paling menjadi perhatian oleh si perwira.

"Aneh… model berkelahinya demikian biasa", batin Margo… "Malahan lebih serupa pelacur berkelahi…."

Ya, Sani sekarang tidak lagi berhadapan bagaikan orang polwan. Dia sekarang cuman berlaga berdasar pada insting survival… serta ini cukup mengagetkan Margo, yang menginginkan bila pelacur yang paling menjadi perhatian ini punyai keterampilan berhadapan yang dapat membuat si perwira kagum. Tetapi, sederhana apapaun Cat Fight yang terhidang, terang terlihat bila Mira mulai kelabakan. Sani sendiri mulai tampak balik ke gaya berhadapannya yang dahulu.

Margo berikan pertanda ke seoang anak buahnya yang dengan gesit menelikung Sani, menjambak rambutnya sampai si gadis meringis serta merintih kesakitan. Mira mengusap darah dari bibirnya yang tercedera oleh tonjokan Sani, mengatur rambutnya yang kusut sekalian dekati si gadis yang meronta kesakitan.

BAM! Mira menggebuk muka Sani, mengakibatkan bibir pecah.

BAM! Pelipis si gadis.

BAM! Hidung Sani… sampai mimisan…

SCRATCH! Kuku Mira yang cukuplah panjang menggores muka Sani sampai tinggalkan goresan membentang dari kening kanan ke pipi kiri sampai ke rahang  si gadis. Mira tersenyum iblis lihat muka Sani yang udah dibikinnya cacad itu. Akan tetapi dia belum puas… Dia mengepalkan tangannya dan…

BUGH! Sani hingga muntah dan megap-megap. Mira membantai mutlak di uluhatinya. Panglima Margo melepas si gadis yang selekasnya jatuh terduduk, serta Mira memberi sepakan keras ke rusuk si gadis, menimbulkan Sani terjengkang dan mendekam kesakitan.

"Mira! Cukup!" suara Margo yang keras menyudahi cara Mira.

Nyatanya Mira udah memegang sebilah pisau cutter. Barusan cutter itu dipakai untuk menodong Sani. Mira menyaksikan Sani yang mengesah mencegah sakit di perutnya. Tangan yang memegang cutter itu bergetar… Serta Mira ambil langkah maju.

CERITA DEWASA POLWAN MANIS DIPERKOSA PART2

Saat ini Margo sendiri yang membantai Mira dangan semaksimal mungkin. Si gadis terjengkang, menjerit kesakitan. Dia menyuruh lima panglimanya untuk memberinya pelajaran di Mira, yang sekarang beringsut ketakutan. Samar-samar Sani dengar pukulan, sepakan, jerit Mira, bunyi cabikan kemeja. Akan tetapi saat ini dia mesti pikirkan dirinya sendiri sendri yang tak lebih bagus. Margo dekati dirinya sendiri bersama lima panglimanya lainnya. Dia coba merayap menjauh, tapi sebuah kaki yang mencapai telapak tangannya dengan keras membuat menjerit kesakitan.

Sani melihat belati instruksi yang digenggam Margo, belati dengan baja alternatif yang paling cemerlang. Dengan badan tengkurap, Sani haya dapat bergidik rasakan dinginnya baja yang digesekkan dibalik celananya. Baja dingin itu menjalari pantanya yang paling digilai banyak lelaki yang nikmati badannya… pantat sekal yang seolah menarik tiap-tiap lelaki untuk meremasi bongkahan itu, menamparinya, mengigitinya, juga menjilatinya… Dan terpenting lubang cantik yang seolah tidak buka lebar itu sebagai dermaga penis-penis yang sangat sedikit peroleh keasyikan mirip, baik dari istri resmi mereka atau pelacur yang lain memutuskan untuk gak biarkan lubang pembuangan mereka dimasuki penis. Sani dapat rasakan baja itu mengusung bahan celana pendeknya, serta bunyi robekan perlahan-lahan kedengar, berarti bila sekarang kain penutup selangkangannya mulai tercabik dan bikin selangkangan cantiknya terkena dinginnya lantai gudang yang kotor serta dingin. Dengan badan yang ditahan tertelungkup di lantai gudang kembali Sani dapat rasakan dinginnya baja belati menjelajahi punggungnya… kemudian…sreeeeeeek! Bahan tanktop tipis itu tidak sesuai dengan kuatnya baja belati, sampai dengan beberapa pergerakan saja badannya terekspos bebas di depan lelaki bajingan yang terus perlakukan banyak karyawan sex komersil bagaikan onggokan daging pemuas gairah. Sani masih telungkup di dinginnya lantai gudang yang kotor serta kasar hanya karena berbentuk susunan laporkan semen tanpa ada tegel atau keramik. Payudaranya, perut ratanya, pahanya perih karena tergores lantai.

Sani dapat dengar bunyi sabuk yang dibuka. Dia persiapkan dirinya….

CTAAAAR!

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Sani mengigil… tangannya yang dipegangi mengepal serta menggigil… kepala sabuk yang dibikin dari besi itu yang menimpa badannya.

CTAAAR!

CTAAAR!

Sani menjerit sejadinya di saat Margo mengcambuki punggungnya, bokongnya, belakang pahanya…

Serta jeritannya kian kuat di saat Margo menyuruh anak buahnya untuk membalik badannya, lalu tiada belas kasihan melecuti Sani, di payudaranya, perutnya, rusuknya, dan di vaginanya….

Jerit kesakitan dan pekikan meminta ampun Sani sekali-kali tidak digubris oleh Margo yang seolah membebaskan kebencian yang ditahannya sekian lama ini. Di saat lelaki itu selseai, badan si gadis hancur penuh cidera sikatan kepala sabuk, beberapa bilur di badan si gadis keluarkan darah.

Margo lalu berlutut dihadapan selangkangan si gadis, turunkan celana, dan keluarkan penisnya… Lalu dengan sesenang hati menikamkan penisnya ke vagina Sani yang bengkak karena sikatan sabuk yang berulang kali di situ. Sani cuma dapat mengulet kesakitan, penis Margo menerobos kewanitaannya yang kering. Badan Margo yang melekat di badannya membikin si gadis mendesis sebab keringat si kepala preman membuat perih bilur serta cedera di badannya. Sani cuma menggeletar membatasi perih sewaktu selanjutnya Margo menarik keluar penis yang sudah buang sperma ke rahimnya.

"Cicipin tuch perek… sekarang….."

Perintah Margo belum pula usai waktu ke-10 anak buahnya lekas menyerobot Sani yang cuman dapat mengesah perih, meringis dan menjerit kesakitan. Sementara si kepala preman sendiri bergerak menuju figur badan di pojok lain gudang itu. Figur Mira yang paling mengiris hati. Pelipis mata si gadis pecah, hidungnya patah, sejumlah giginya tanggal, lengannya kelihatan patah dan dislokasi.

Pelajaran yang dikasihkan anak buahnya benar-benar kejam… tetapi itu butuh. Margo berjongkok dekat badan bonyok Mira yang bernafas walaupun cuman kadang-kadang.

"Saya udah molorangmu, Mira… tetapi kamu menantang aku…." tukasnya sekalian bangun, menarik sisi kaki Mira ketujuan pintu belakang gudang. Margo menarik badan Mira bagaikan menarik karung rongsokan ke suatu kandang di atas pentas yang tertutup terpal.

CERITA DEWASA POLWAN MANIS DIPERKOSA PART2

Margo mengusung badan kurang kuat Mira…

"Saksikan baik, Mira… Ini hukuman bagimu," ujarnya sembari buka terpal.

Mata Mira yang lebam sedikit membelalak menyaksikan isi kandang yang dapat menyimpan 2 orang dewasa itu.  Cicit tikus-tikus garang dalam kandang yang terkaget lantaran paparan matahari bikin Mira takut, Ya… hukumannya baru-baru ini dimulai… dengan badan semacam itu, dia gak dapat meronta atau berontak, dia cuman dapat pasrah di saat badannya diangkat Margo serta disingkirkan ke kandang tikus itu. Mira merasai sakit, tetapi dia tidak dapat bergerak, berteriak atau meronta… Dia cuman dapat rasakan kesakitan tanpa ada sanggup kerjakan apa-apa… merasai badannya perlahan-lahan jadi hidangan tikus-tikus kelaparan itu….

Margo menyaksikan anak buahnya yang lagi mengerjakan Sani. Dua penis anak buahnya tengah membantai anus si gadis secara berbarengan, sementara mulut si gadis diminta mengoral penis untuk penis yang disikatkan secara kasar. Vagina si gadis gak lebih bagus nasibnya… seseorang anak buahnya tengah membabat vagina si gadis dengan kepalannya, dan dia gerakkan tangannya dengan sangatlah kasar. Margo melihat menuju kegilaan di hadapannya, sampai laras suatu pistol yang melekat ada di belakang kepalanya membuat tersadarkan. Serta seolah pasukan siluman yang keluar neraka, beberapa puluh prajurit dengan seragam penyamaran komplet menodong ke-10 anak buahnya. Sekarang Margo berdiri di depan sepuluh anak buahnya yang berlutut dengan tangan ada di belakang kepala. Margo tersenyum senang memandang mimik muka beberapa kepercayaannya yang gak mengetahui takut itu. Gestur paling akhir yang dilihatnya sebelumnya sebutir peluru yang tembus dahinya membikin nyawanya terbang tinggalkan badannya. Dan pribadi si bos preman yang berdebam di lantai gudang jadi kisah paling akhir yang disaksikan ke-10 panglima daerah yang gak lama  mengikut tapak si pimpinan tinggalkan dunia fana ini dengan rasa senang sudah jadi sisi kumpulan yang paling ditakutkan, yang tidak mungkin kalah terkecuali diakali seperti itu…

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Pimpinan regu mendekati figure yang lagi kembalikan pistol yang barusan membunuh Margo ke sarungnya.

"Lokasi udah ditangkap, seluruhnya teror udah dinetralisir, laporan tuntas"

Lelaki itu mengacauk dan pasukan barusan selekasnya keluar gudang. Lelaki itu dekati figur badan Sani yang paling kurang kuat…. Mata Sani yang tertutup sperma buka perlahan…

Mulutnya berujar lirih…. "Ba…paaaak?"

Sani terjaga di dipan empuk. Dia meraba sisi lengannya yang berasa sakit dan merasakan jarum I.V  dari sana. Matanya mengerjap, serta samar-samar dia memandang kamar tempatnya dirawat, rumah sakit dengan fasiitas ibarat hotel bintang lima. Perawat silih bertukar menjaga badannya, mengembalikan semuanya cidera. Mereka serta beberapa dokter mengupayakan dengan seisi tenaga buat kembalikan situasi Sani seperti yang telah lalu. Serta tugas mereka sesuai harapan. Waktu Sani bertelanjang bundar di kamar mandi rumah sakit dan menyaksikan refleksi dianya di cermin, dia terpukau. Tidak ada satu cacat juga yang tidak dibenahi, sampai beberapa bekas cidera di badannya anyar terlihat bila menjadi perhatian dari amat dekat. Lalu, dokter yang menjaganya tiba serta berucap,

"Selamat Nona, secepatnya anda sudah dapat pulang."

Sani kembali terdiam… Ke mana dia akan pulang? Dengan lemas Sani memakai makanan rumah sakit serta minum obat yang dikasihkan kepadanya. Dan entahlah kenapa dia berasa sangatlah letih…. begitu sangat letih…

"Dipan ini semakin lebih empuk", batin Sani sekalian buka matanya…

Serta Sani melonjak bangun dari tempat tidur itu, selekasnya jatuhkan diri bertimpuh. Dia menangis sembari memegang kaki lelaki yang berdiri dengan wibawa tinggi. Laki laki itu pada akhirnya ada jemput.

"Bapaaaak…" tangis Sani di kaki Kombes Bambang Harjadi, tangis berduka, tangis berbahagia….

1 tahun selanjutnya. 

Kombes (Purn) Bambang Harjadi sedang menyaksikan laporan di hadapannya. Dia tersenyum kebapakan pada Sani yang serahkan laporan itu kepadanya. Laporan teratur saja, perihal penghasilan serta pengeluaran. Dari jaringan pelacuran yang dahulu terkuasai Ryoko, tetapi saat ini sudah jadi kebun penghasilan dirinya sendiri, dengan hasil benar-benar memberi kepuasan.

CERITA DEWASA POLWAN MANIS DIPERKOSA PART2

Serta lebih dibanding itu, semua rahasia beberapa konsumen sekarang jadi punya dia, hingga ia semakin istimewa dalam berkuasa dibalik monitor meskipun ia sekarang udah pensiun. Tak kenapa menyudahi profesi penegak hukum dengan pangkat paling akhir tidak capai bintang; toh mereka-mereka yang mempunyai bintang di pundak dapat ia pegang kapan saja, karena semuanya kartu ada pada tangannya. Tahun silam Ryoko divonis gampang, cuman 1 tahun penjara. Memanglah tersebut hukuman optimal untuk mucikari. Ada pasal-pasal dengan sanksi hukuman lebih berat berkaitan kejahatan trafikking/perdagangan manusia, maksimum 15 tahun, tetapi pembela perkaranya, Prabu, sukses menangkis tuduhan itu, tertolong kesaksian Sani dahulu yang mengatakan kalau ia melacur di bawah Ryoko dengan suka-rela. Ryoko udah menempuh saat hukuman serta bebas.

TAMAT.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama