Cerita Seks Kenikmatan Perawan Cewek Berisi Sekantor

Cerita Seks Kenikmatan Perawan Cewek Berisi Sekantor

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Cerita Seks Kenikmatan Perawan Cewek Berisi Sekantor, Hasrat-Bispak12 Pаdа bulаn реrtаmа kеrjа seusai liburan lebaran аdа tеmаnku уаng bаru dimutаѕi di kаntоr, mulаnуа biаѕа-biаѕа ѕаjа, Nаmаnуа Aina, аdаlаh wаnitа kеturunаn tiоnghоа, mаtа ѕiрit, tinggi kurаng lеbih 165 сm, bеrаt 52kg, bibir ѕеnѕuаl, rаmаh, murаh ѕеnуum, ѕеnаng mеmаkаi rоk mini dаn ѕераtu hаk tinggi, kulit bеrѕih, rаmbut ѕеbаhu. Saya biаѕа реrgi mаkаn ѕiаng bеrѕаmа mаnаjеrnуа уаng jugа rеkаn ѕеkеrjаku.

Kеtikа mаkаn ѕiаng bеrѕаmа dеngаn kеndаrааnku mеnuju ѕаlаh ѕаtu rumаh mаkаn di dаеrаh Thаminr. Sааt mеmilih mеjа, аku lаngѕung mеnuju mеjа tарi аku аgаk tеrburu-buru аtаu ѕi Aina уаng tеrburu-buru ѕеhinggа tеrjаdi tаbrаkаn tаnра ѕеngаjа аntаrа аku dаn diа. Hidungnуа уаng tidаk bеgitu mаnсung mеnеmреl раdа hidungku. Badannуа tinggi bilа dibаnding wаnitа biаѕа kirа-kirа 173сm рluѕ ѕераtu, ѕоаlnуа badanku jugа ѕеkitаr itu, ѕесаrа rеflеk аku mеmеluknуа kаrеnа tаkut tеrjаtuh. Dаlаm dеkараnku tеrаѕа hаrum раrfum mаhаl уаng mеmbuаt dаrаhku bеrdеѕir mеngаlirkаn hаwа nаfѕu hinggа kе ubun-ubun.

Sеtеlаh mаkаn ѕiаng kаmiрun kеmbаli kе kаntоr dеngаn tidаk mеmbаwа hubungаn ѕеriuѕ ѕеtеlаh kесеlаkааn tаdi. Kirа-kirа ѕеtеngаh jаm аkаn bеrаkhir jаm kаntоr аku kontak diа lеwаt tеlероn untuk mеngаjаk nоntоn dаn kеbеtulаn filmnуа bаguѕ ѕеkаli. Eh, tеrnуаtа diа ѕеtuju kаlаu nоntоnnуа hаnуа bеrduа ѕаjа, Saya turut di acara reality show di satu diantara tv swasta, Presenternya, Ines, begitu seksi. saya napsu sekali memandangnya, Waktu show, body-nya yang bahenol terbungkus dengan tank kampiun ketat dan jeans yang ketat.

Toketnya yang besar kelihatan sangatlah mencolok. Bokongnya yang besar  terlihat benar-benar menantang.Lantaran tank topnya sepinggang, puser dan pinggangnya kerap nampak lantaran ia begitu aktif bergerak.

Acara itu yaitu acara cari pasangan. Pada satu peluang, saya berujar di Ines : "Saya sich milih Ines saja dech bisa tidak. Dari awal kita berjumpa, saya udah suka dengan kamu Nes".

Cerita Seks Kenikmatan Perawan Cewek Berisi Sekantor

"Kan Ines host nya, nggak tergolong dalam prempuan yang cari pasangannya. Mas bisa milih Ines, Sintia atau yang lain" "Tidak ah, saya milih Ines saja yach". "Kalau getho kita omongin di luar acara saja ya mas, macem2 saja sang mas teh", tukasnya sekalian tersenyum. Saat hingga sampai waktunya harus tentukan saya tidak menunjuk siapa saja

Ines cuma tersenyum waktu saya menjelaskan alasanku tak pilih, "Kan saya inginnya milih Ines namun nggak dapat". Usai acara yang diadakan disalah satu resor di luar kota, saya nungguin Ines. Lama pula saya nunggunya, selanjutnya ia keluar  dari resor, masih memanfaatkan kemeja seksinya. "Ines pulang ama siapa?", tanyaku.

"Sendiri mas, mas mo nganterin Ines pulang", ia memohon to the poin. "Bole sekali, namun pulangnya ke tempatku ya". "Mo ngapain dalam tempat mas". "Saya mo bercakap ama Ines, belum bahagia ngobrolnya sich".

Belum suka ngobrolnya atau mo ngepuasin lainnya mas?", tuturnya nantangin. "Jika saya memohon dipuasin lainnya, Ines mo muasin saya tidak", langsung kujawab, to the poin juga.  "Dapat dirapikan", kata Ines sekalian masuk ke mobilku. Diperjalanan pulang, kami bercakap ngalor ngidul, Ines sangatlah open.

Ia crita pengembaraan sexnya dengan adanya banyak lelaki, khususnya sama yang bukan abg. Ia omong telah satu bulan inilah tidak kencan ama lelaki. "Wah, bila getho kamu dah napsu sekali donk Nes. Saya kan sudah tidak tergolong abg, jadi bisa donk turut dalam penjelajahan Ines".

"Dapat ditata kok mas". Sepanjang perjalanan, saya mengelus pahanya, di luar jeans ketatnya tentu saja. "Ih, sang mas, dah napsu sama Ines ya". "Bila napsu sich dari barusan Nes". "Jika dah napsu berarti dah ngaceng ya mas", ujarnya sembari mengelus selangkanganku. "Ih, kayanya besar ya mas, keras kembali", ia mulai meremas selangkanganku. "Ines mo simak terlebih dulu, membuka saja ritsluitingnya".

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Ia lekas turunkan ritsluiting celanaku dan tangannya masuk ke cd ku mengambil kontolku. "Ih besar sekali mas, panjang kembali. Ines belum sempat ngedapetin yang sebesar dan selama ini", tuturnya sembari keluarkan kontolku. Lekas dikocak2nya batangnya. Lantas Ines menunduk serta mengemut kepala kontolku. "Nes, diisep sampai saya ngecret donk".

"Tempatnya sempit mas, Ines kocok saja yach. Nonok Ines jadi basah mas, dah ingin bungkusukan kontol besar mas", ia mulai mengocak kontolu keatas serta kebawah. Saya jadi melenguh kesenangan. "Masihlah jauh mas, tempatnya". "Tidak kok Nes, secepatnya sampai", kataku sembari percepat pergerakannya kendaraanku.

Tak lama setelahnya, sampai juga kami di rumah punya kantorku. Saya belum ngecret dan Ines menyelesaikan sepongannya. "Mas, besar sekali tempat tinggalnya kaya kontol mas saja besar, miliki mas ya". "Bukan Nes, mempunyai kantor.

Ini mes kantor, buat tamu yang sebaiknya nginep. Saat ini kembali kosong, maka kita pakai saja yach". Kami ketujuan sisi belakang rumah, ada kolam renang disitu. Tempatnya teduh karena banyak pohon-pohon dan tertutup tembok tinggi maka mustahil ada yang dapat ngintip Wajib4D.

Saya duduk didipan di pinggir kolam renang, Ines duduk disebelahku. Saya memegangnya. Kucium pipinya sembari jariku membelai-belai sisi belakang telinganya. Matanya terpejam seakan nikmati usapan tanganku. Kupandangi parasnya yang manis, hidungnya yang mancung lalu bibirnya. Tidak tahan terlalu lama menanti pada akhirnya saya mencium bibirnya. Kulumat mesra lalu kujulurkan lidahku.

Mulutnya terbuka perlahan-lahan terima lidahku. Lama saya memainkan lidahku di mulutnya. Lidahnya demikian agresif menyikapi permainan lidahku, sampai napas kami berdua jadi tidak teratur.

Tidak lama kecupan kami berhenti buat menarik napas, lalu kami mulai berpagutan kembali dan kembali. Kubelai pangkal lengannya yang terbuka. Kubuka telapak tanganku hingga jempolku dapat beroleh permukaan dadanya sekalian membelai pangkal lengannya. Bibirku sekarang turun sapu lehernya bersamaan telapak tanganku mengantongi toketnya.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Kunjungi Juga : Pencuri Jackpot & Pemburu Hadiah

Ines mengulet seperti cacing kepanasan terserang terik mentari. Nada rintihan berulang-kali keluar mulutnya sewaktu lidahku menjulur nikmati lehernya yang level. "Maas…." Ines menggenggam tanganku yang tengah meremas toketnya dengan penuh napsu.

Tidak untuk menghambat, sebab ia melepaskan tanganku mengelus dan meremas toketnya yang montok. "Nes, saya ingin memandang toketmu", ujarku sekalian menyeka sisi pucuk toketnya yang mencolok.

Ia menatapku. Ines pada akhirnya buka tank kampiun ketatnya di depanku. Saya takjub memandang toketnya yang tertutup oleh BH warna hitam. Toketnya demikian membusung, menentang, serta turun naik bersamaan dengan desah napasnya yang mengincar. Sembari tiduran Ines buka pengait BH-nya di punggungnya.

Punggungnya meliuk cantik. Saya mengendalikan tangan Ines sewaktu ia berusaha untuk turunkan tali BH-nya di atas bahunya. Malahan dengan kondisi BH-nya yang kendur sebab tanpa ada pengait sesuai itu bikin toketnya makin melawan. "Toketmu bagus, Nes", saya coba mengungkap kemegahan pada badannya. Perlahan-lahan saya menarik turun cup BH-nya.

Mata Ines terpejam. Perhatianku terkonsentrasi ke pentilnya yang mempunyai warna kecoklat-coklatan. Lingkarannya tidak demikian besar lagi ujungnya demikian lancip dan kaku. Kuusap pentilnya lalu kupilin dengan jariku. Ines mendesah. Mulutku turun pengin cicipi toketnya. "Egkhh.." rintih Ines waktu mulutku melumat pentilnya.

Kupermainkan dengan lidah dan gigiku. Adakalanya kugigit pentilnya lalu kuisap kuat-kuat hingga membuat Ines menarik rambutku. Suka nikmati toket yang samping kiri, saya mencium toket Ines yang satunya yang belumlah sempat kunikmati. Rintihan-rintihan serta desahan kepuasan keluar mulut Ines. Sembari menciumi toket Ines, tanganku turun membelai perutnya yang datar, stop sesaat di pusarnya lalu perlahan-lahan turun memutari lembah di bawah perut Ines.

Kubelai pahanya samping dalam terlebih dulu saat sebelum saya menetapkan untuk meraba nonok nya masih yang tertutup oleh celana jeans ketat yang dikenai Ines. Saya secara mendadak hentikan aktivitasku lalu berdiri dari sisi dipan.

Cerita Seks Kenikmatan Perawan Cewek Berisi Sekantor

Ines tercenung sementara melihatku, lalu matanya terpejam kembali saat saya buka kancing jeans warna hitamnya. Saya tetap berdiri sembari menyaksikan badan Ines yang terkapar di dipan.

Melawan Kulitnya yang kurang begitu putih membikin mataku tidak bosan melihat. Perutnya demikian datar. Celana jeans ketat yang digunakannya nampak begitu kendur di pinggangnya tetapi di bagian pinggulnya demikian sesuai buat memperlihatkan lekukan bokongnya yang prima. Suka melihat badan Ines, saya lalu membaringkan badanku di sebelahnya.

Kurapikan untaian rambut yang tutupi sejumlah sisi dari permukaan paras dan leher Ines. Kubelai kembali toketnya. Kucium bibirnya sembari kumasukkan air liurku ke mulutnya. Ines menelannya.

Tanganku turun ke sisi perut lalu menerobos masuk lewat pinggang celana jeans Ines yang rada kendur. Jariku bergerak gesit menyeka serta membelai selangkangan Ines yang tertutup CDnya. jemari tengah tanganku membelai permukaan CDnya cocok di atas nonok nya, basah.

Saya terus memainkan jemari tengahku untuk mengilik sisi yang amat personal badan Ines. Pinggul Ines perlahan-lahan mengarah ke kiri, ke kanan serta kadang-kadang bergoyang buat menetralkan kegentingan yang dirasakannya. Saya memerintah Ines buat buka celana jeans yang digunakannya. Ines turunkan reitsliting celana jeansnya. CD hitam yang dikenainya demikian mini hingga jembut keriting yang tumbuh di sekeliling nonok nya sebagian keluar tepi CDnya.

Saya menolong menarik turun celana jeans Ines. Pinggulnya rada Inesikkan sewaktu saya rada kesukaran menarik celana jeans Ines. Aku juga lepaskan pakeanku. Status kami sekarang sama tinggal kenakan CD. Badannya lebih seksi saja.

Pahanya demikian mulus. Seharusnya kuakui badannya demikian menarik dan mengikat, banyak seks appeal. Kami berangkulan. Ia sentuh kontolku di luar CD ku. Ines berubahkan CD ku. Langsung kontolku yang panjangnya lebih kurang 18 cm dan lumayan gendut dibelai serta digenggamnya.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Belaiannya demikian baik pertanda Ines pun demikian ahli dalam hal yang berikut. "Tangan kamu cerdas pula ya, Nes,"´ ujarku sekalian melihat tangannya yang mengocak kontolku. "Ya, perlu donk!" jawabannya sekalian cekikikan. Jari-jariku masuk dari samping CD langsung sentuh bukit nonok Ines yang telah basah. Telunjukku membelai-belai itilnya maka Ines kenikmatan. "Diisep kembali Nes. Kan saat ini lebih lepas" kataku. Ines ketawa sembari mencubit kontolku.

Saya meringis. ""Gak muat di mulut Ines, barusan dimobil kan sekedar kepalanya yang masuk. Itu  sudah ampir tidak muat. besar sekali sich kontolnya" usai berucap begitu Ines langsung ketawa kecil. "Bila yang di bawah, bagaimana, muat tidak?" tanyaku kembali sekalian menusukkan jemari tengahku ke nonok nya.

Ines mengerang sekalian menggenggam tanganku. Jariku telah terbenam ke lubang nonok nya. Saya merasai nonok nya berdenyut menjepit jariku. Ugh, pastilah sangat nikmat bila kontolku yang diurut, pikirku. Selekasnya CD nya kulepaskan.

Perlahan-lahan tanganku tangkap toketnya serta meremasnya kuat. Ines meringis. Disekanya halus kontolku yang udah keras sekali. Tangannya demikian inovatif mengocak kontolku maka saya terasa kesenangan. Saya tak tinggal diam, tanganku membelai-belai toketnya yang montok.

Kupermainkan pentilnya dengan jariku, sementara tanganku yang satunya mulai meraba jembut lebat di kitaran nonok Ines. kuraba permukaan nonok Ines. Jemari tengahku memainkan itilnya yang telah mengeras.

kontolku saat ini siap tempur dalam pegangan tangan Ines, sementara nonok Ines sudah mulai keluarkan cairan kental yang kurasakan dari jari tanganku yang mengobok-obok nonok nya. Kupeluk badan Ines maka dari itu kontolku sentuh pusarnya.

Tanganku membelai punggung lalu turun meraba bokongnya yang montok. Ines membalasnya dekapanku dengan melingkarkan tangannya di bahuku. Ke-2  telapak tanganku mencapai bokong Ines, kuremas dengan sedikit rada kasar lalu saya naiki badannya.

BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama