Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Staff Berisi Salon

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Staff Berisi Salon

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Staff Berisi Salon, Hasrat-Bispak12 Bermula dari temanku yang akan cukur rambut di salon dekat universitas Jakarta awala bulan tempo hari barangkali tulisan ini rada acak-acakan masalahnya memanglah saya anyar pertamanya saya menulis. Di waktu itu saya baru mengetahui nyatanya wanita yang bekerja di salon tidak semua namun ada sejumlah yang dapat diajak kencan dalam hari sabtu tempo hari kami sependapat buat cukur rambut serta kita janjian jam 1 siang pada tempat.

Pada pertama saya masuk, aku segera ke arah ke arah tempat meja reception serta dari sana saya menjelaskan niatan untuk cukur rambut. Dijelaskan wanita elok yang duduk dibalik meja reception supaya saya menanti sekejap karena tengah repot semua.  Sekalian menanti, saya berusaha untuk melihat-lihat kurang lebih siapa yang tahu ada temanku, tetapi tidak dilihat ada temanku antara seluruh orang itu.  Barangkali ia belum hadir, pikirku.

Kuakui kalau sebagian besar wanita yang bekerja di salon ini cantik-cantik dan putih dengan bentuk badan yang seimbang serta aduhai. Jika bisa mengasumsikan usia mereka, mereka berusia kurang lebih 20-30 tahun. Saya jadi terpikir dengan pembicaraan temanku, Hanni, jika mereka dapat dibawa kencan. Tapi saya sendiri masih kuatir karena salon ini sungguh-sungguh seperti salon secara umum.

Sesudah beberapa saat menanti, saya ditegur oleh reception kalau saya dapat cukur rambut sembari menunjuk ke satu diantara daerah yang kosong. Aku juga ketujuan yang ditetapkan. Beberapa saat selanjutnya seorang wanita muda yang elok menugur sembari menggenggam rambutku.

"Mas, rambutnya pengen dimodel apa?" ucapnya sembari melihatku melalui cermin dan masih menggenggam rambutku yang telah cukup panjang.

"Mmm.. diberes'in saja Mbak!" kataku.

Lalu seperti juga dalam tempat pangkas rambut secara umum, aku juga dikasih penutup pada semua badanku buat mengelit beberapa potongan rambut. Beberapa saat pertama demikian kaku dan dingin.

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Staff Berisi Salon

Saya yang diam saja serta ia repot mulai motong rambutku. Amat tidak nikmat rasanya dan saya berusaha untuk cairkan situasi.

"Mbak.. sudah lama kerja di sini?" tanyaku.

"Lebih kurang telah 6 bulan, Mas.. ngomong-ngomong situ baru saja satu kali ya potong di sini?" susulnya sekalian masih potong rambut.

"Iya.. kemarenan saya melalui jalan ini, lagi kok ada salon, ya telah deh, saya potong di sini. Ini janjian sama teman, tetapi mana ya kok belum ada?" jawabku sedikit bohong.

"Ooo.." jawabannya singkat dan terkesan cuek.

"Hei.." kedengar nada temanku sembari menepuk bahu.

"Eh.. elo baru dateng?" tanyaku.

"Iya nih.. barusan di bawah jembatan macet, mm.. saya potong dahulu yach.." jawabannya sekalian berakhir.

Bercakap miliki bercakap, pada akhirnya kami dekat, serta terakhir saya tahu Stella namanya, 22 tahun, ia kos di wilayah situ , ia orang Manado, ia enam bersaudara dan ia anak ke-3 . Kami juga setuju untuk janjian berjumpa di luar di hari Senin. Untuk pembaca kenali tiap-tiap hari Senin, salon ini tutup. Seusai saya usai, sekalian memberinya tehnik seadanya, saya bertanya apa dia pengen saya mengajak makan. Ia menerima serta dia menulis di selembar selembar kertas kecil nomor teleponnya.

Sembari menanti Hanni, saya bercakap dengan Stella, saya sempat dikenalkan oleh beberapa temannya yang namanya Susi, Icha dan Yana. Ke-3 nya cantik-cantik tetapi Stella tak kalah elok sama mereka baik itu wajahnya  badannya. Susi, dia memiliki rambut lumayan panjang dan di bagian-bagian rambutnya dicat kuning. Icha, dia cukup pendek, tatapannya rada misteri, dadanya sebesar Stella akan tetapi lantaran bentuk badannya yang cukup pendek hingga payudaranya membuat ngiler seluruhnya mata lelaki buat menikmatinya.

Dan Yana, dia nampak begitu menjaga badannya, dia demikian memesona, lingkar pinggangnya yang paling baik dengan tinggi tubuhnya, bokongnya dan dadanya-pun sangatlah seimbang.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Selanjutnya kami berjumpa dalam hari Senin serta di area yang udah disetujui. Sehabis makan siang, kami tonton bioskop, filmnya Jennifer Lopez, The Cell.

Wah, cakep sekali ini orang, batinku kagum pada kecantikan Stella yang masa itu kenakan kaos ketat warna biru muda ditambah lagi dengan rompi yang dikancingkan serta dikombinasi dengan celana jeans ketat dan sandal yang tebal. Kami serius ikuti jalan cerita film itu, sampai selanjutnya semua pirsawan dikejuti oleh satu bab. Stella nampak terkejut, kelihatan dari bergetarnya badan ia. Entahlah ada setan apa, secara reflek saya menggenggam tangan kanannya. Lama sekali saya menggenggam tangannya dengan terkadang meremasnya dan dia diam saja.

Singkat kata, saya membawa ia pulang ke kostnya, di tengah-tengah jalan Stella meminta kepadaku tidak untuk langsung pulang namun putar-putar dahulu. Kukabulkan permohonannya sebab saya sendiri sedang bebas, serta kuputuskan buat naik tol dan putar-putar kota Jakarta. Sekalian nikmati musik, kami sama sama diam diri, sampai selanjutnya Stella menjelaskan,

"Mmm.. Will, saya pengen bicara suatu hal sama kamu, benar-benar seluruhnya begitu cepat, Will.. saya sukai dengan kamu.." tukasnya lambat namun nyata.

Seperti disabet petir dengar kalimatnya, serta secara reflek saya melihat ke kiri menyaksikan ia, terlihat ia serius dengan yang baru saja dia ungkapkan. Ia memandang tajam.

"Apa kamu udah meyakini dengan perkataanmu yang baru saja, Tel?" tanyaku sembari kembali fokus ke jalan.

"Saya tidak tahu mengapa kalau saya terasa kamu gak seperti lelaki yang pernah sempat saya tahu. Kamu baik, dan sepertinya perhatian and care. Saya tidak ingin jika seusai saya pulang ini, kita tidak dapat bertemu kembali, Will. Saya tidak mau kehilangan kamu," jawabannya panjang lebar.

"Mmm.. jika saya bisa jujur sih, saya  suka dengan kamu, Tel.. namun kamu ingin khan jika kita tidak kekasihan dahulu?" tegasku

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Staff Berisi Salon

"Ok, kalau itu ingin kamu, mm.. bisa gak saya ‘sun' kamu, bukti kalau saya tidak bermain-main sama pembicaraanku yang baru saja?" tanyanya.

Wah rasanya seperti akan mati, jantungku ingin lepas, napas jadi sesak. Gila ini anak, seperti betul-betul! Satu kali lagi, saya melihat ke kiri memandang parasnya yang bundar dengan bola mata yang punya warna coklat, ia menatapku tajam dan serius sekali.

"Saat ini?" tanyaku sembari memandang matanya, serta ia menganguk perlahan.

"OK, kamu bisa ‘sun' saya," jawabku sembari kembali lagi ke jalanan.

Beberapa saat lantas ia bergerak dari tempat duduknya dan ambil status untuk berikan sebuah "sun" di pipi kiriku. Diberilah sebuah kecupan di pipi kiriku sekalian memegang. Lama sekali dia mencium serta ditempelkannya payudaranya pada lengan kiriku.

Ooh, empuk sekali, baik!Payudaranya yang cukup melawan itu tengah menghimpit lengan kiriku. Gila, nikmat sekali, saya jadi terangsang nih. Secara automatis tangkai kemaluanku lantas mengeras.. Dengan lambat sekali, Stella berbisik, "Will, saya sukai dengan kamu," serta dia kembali mencium pipiku dan masih tetap tekan payudaranya di lengan kiriku.

Fokusku bubar, kayaknya saya sungguh-sungguh telah terangsang dengan tindakan Stella, serta sejumlah kendaraan yang melaluiku lihat ke arahku tembus kaca filmku yang cuma 50%.

"Kamu terangsang ya, Will?" tanyanya perlahan dan lumayan lirih. Saya tidak menjawab. Tangan kirinya mulai mengelus-elus tubuhku dan menuju ke bawah. Saya udah betul-betul terangsang. Lagi Stella berbisik,

"Will, saya ketahui kamu terangsang, bisa tidak saya saksikan punyamu? mempunyai kamu besar yach!"

saya menggangguk. Dibukalah celana panjangku dengan tangan kirinya, seperti dia rada kesukaran pada waktu mau buka ikat pinggangku lantaran ia cuman memanfaatkan satu tangan. Saya tolong ia buka ikat pinggang seterusnya saya kembali menggenggam sopir mobil.

Dielus-elus tangkai kemaluanku yang telah keras di luar. Tidak lama setalah itu ditelusupkan telapak kirinya ke dan digenggamlah kemaluanku.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Kunjungi Juga : Pencuri Jackpot & Pemburu Hadiah

"Oooh h.." desahku lambat. Dikit-dikit mukanya bergerak. Pertama, dia cium bibirku dari samping kiri lalu turun ke bawah. Dia cium leherku, serta dia sempat stop pada sisi dadaku, barangkali dia nikmati wewangian minyak wangi BULGARI-ku.

Dia kian turun serta turun ke bawah. Seringkali Stella kerjakan pergerakan mengocak kemaluanku. Pertama kali dijilatinya pangkal tangkai kemaluanku lalu menjalar naik ke atas. Ujung lidahnya saat ini ada pada sisi biji kejantananku. Salah satunya tangannya menyelusup antara belahan bokongku, sentuh anusku, dan merabanya.

Stella meneruskan perjalanan lidahnya, naik kian ke atas, perlahan. Tiap-tiap pergerakan hampir dalam beberapa menit, teramat perlahan-lahan. Melalui sisi tengah, naik kembali. Ke sisi leher batangku. Ke-2  tanganku tidak kusadari telah mencengkam sopir mobil.

Ujung lidahnya naik lebih ke atas kembali. Perlahan-lahan tiap-tiap jilatannya kurasakan seperti kesenangan yang tidak selesai, sangat nikmat, demikian perlahan-lahan. Setiap waktu kutundukkan parasku menyaksikan apa yang dijalankannya tiap kali itu juga kusaksikan Stella masih menjilat-jilati kemaluanku dengan penuh hasrat.

Sekejap Stella kusaksikan melepas tangannya dari kemaluanku, dia menyibakkan rambutnya ke samping tiga jarinya kembali menarik sisi bawah tangkai kemaluanku dengan sedikit memiringkan kepalanya. Stella setelah itu mulai turunkan mukanya dekati kepala kejantananku. Dia mulai merekahkan ke-2  bibirnya, dengan waspada dia masukkan kepala kemaluanku ke mulutnya tanpa ada terjamah sedikitpun oleh giginya.

Lalu bergerak perlahan bertambah jauh sampai di sisi tengah tangkai kemaluanku. Waktu itu kurasakan kepala kejantananku sentuh sisi lidahnya. Badanku bergetar sekejap serta kedengar suara ciri khas dari mulut Stella. Ke-2  bibirnya tidak lama kemudian mendekat. Kurasakan kehangatan yang hebat enaknya menyirami sekujur badanku.

Perlahan setelah itu kepala Stella mulai naik. Bertepatan dengan itu juga kurasakan tangannya menarik turun sisi bawah tangkai badan kejantananku sampai waktu bibir dan lidahnya capai pada sisi kepala, kurasakan sisi kepala itu makin peka.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Demikian sensitifnya sampai dapat kurasakan kesenangan hisapan dan jilatan Stella demikian merasuk dan mengelitik semua urat-urat syaraf yang berada di sana. Kuraba punggungnya dengan tangan kiriku, kuelus secara halus lalu menuju ke bawah. Kudapatkan payudara samping kanan. Kubuka telapak tanganku mengikut wujud payudaranya yang bundar. Kuremas secara lembut. Kubuka satu-satu kancing rompinya, serta kembali saya buka tepak tangan ikuti wujud payudaranya.

Sembari terus mengulum, tangan kanannya bergerak sentuh tanganku, dia ambil busana ketatnya dari variasi celana panjangnya. Digenggamnya tanganku dan ditujukannya ke dalam.  Dibalik busana ketatnya, saya meremas-remas payudaranya masih terbungkus BH. Kuremas satu-satu payudaranya sekalian mendesah nikmati kuluman pada kemaluanku.

Kuremas cukup kuat dan Stella lantas stop mengulum demikian detik lama waktunya. Kuelus-elus kulit dadanya yang cukup menyembul dari BH-nya dengan adakalanya menyisipkan satu diantaranya jariku pada payudaranya yang kenyal.

"Agh h.." desahku nikmati kuluman Stella yang kian cepat.

Saya turunkan BH-nya yang tutupi payudara sisi kanan, saya bisa mencapai putingnya yang udah mengeras. Kupilin secara lembut.

"Ooh.. esst.." desahnya lepaskan kuluman serta kedengar suara karena melepas bibirnya dari kemaluanku.

Menjilat, menghirup, turun-naik. Dia demikian menikmatinya. Demikian selanjutnya berkali-kali. Saya tidak dapat kembali memandang ke bawah. Badanku kian lama bertambah meliuk ke belakang kepalaku udah terdongak ke atas. Kupejamkan mataku. Stella demikian hebat melakukan. Gak sekalinya kurasakan giginya sentuh kulit kejantananku. Edan, belum sempat saya disedot sesuai ini, pikirku. Pikiranku udah melayang jauh entahlah ke mana.

Gak kusadari kembali sekitarku oleh gelombang keasyikan yang menimpa seluruhnya urat syaraf di badanku yang kian tinggi. Saya stop sesaat meraba payudaranya. Kutengok ke bawah, tangan kanannya memegang dengan kuat tepat pada sisi leher tangkai kemaluanku, dan dia tampak tersenyum kepadaku.

"Kamu mengagumkan, Tel," bisikku sembari menggeleng-gelengkan kepala terpesona oleh kehebatannya.

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Staff Berisi Salon

Stella tersenyum manis dan terkesan manja.

"Eh, dapat keluar saya kalau kamu seperti ini terus," bisikku kembali rasakan pegangan tangannya yang tidak juga melembek di kemaluanku. Stella tersenyum.

"Kalau kamu telah gak ingin keluar, keluarin saja, tidak mesti ditahan-tahan," jawabannya dan selanjutnya menjulurkan lidahnya keluar serta terkait ujung tangkai kemaluanku. Ternyata dia memahami saya lagi berusaha untuk membatasi ejakulasiku.

"Aaghh.." desahku cukup keras meredam rasa nyeri.

Bukan kepalang nikmat yang kurasakan, badannya bergerak tidak karuan, bersamaan dengan pergerakan kepalanya yang turun naik. Ke-2  tangannya gak henti-henti meraba dadaku, kadang-kadang dia memilin ke-2  puting susuku dengan jarinya. Kadangkala dia membebaskan kuluman untuk ambil napas sementara lalu meneruskannya kembali.

Lebih lama pergerakannya semakin cepat. Saya telah usaha semaksimal untuk meredam ejakulasi. Kualihkan perhatianku dari payudaranya. Saya meraba menuju bawah. Kubuka kancing celananya. Rada lama kucoba buka dan pada akhirnya lepas juga. 

Perlahan-lahan kuselipkan tangan kiriku dibalik celana dalamnya. Saya bisa rasakan rambut kemaluannya tipis. Kemungkinan dipiara, pikirku dalam hati. Kuteruskan lumayan ke bawah. Stella mengganti tempatnya. Semula dia yang cuma bersangga di satu segi bokongnya saja, saat ini dia renggangkan ke-2  kakinya. Secara mudah saya bisa sentuh kemaluannya. Sejenak telunjukku main-main di sisi atas kemaluannya.

Saya naik-turunkan jemari telunjukku. Ugh, sangatlah nikmat nih rasanya, pikirku. Adakalanya kumasukkan telunjukku ke lubang kemaluannya. Saya telusuri tiap milimeter area di kemaluan Stella. Saya temui suatu kelentit didalamnya.

Kumainkan klitoris itu dengan telunjukku. Ugh, pegal pula rasanya tangan kiriku. Sesaat kukeluarkan jariku dari dalam. Lantas saya nikmati tiap kuluman Stella. Rasanya beberapa tetes spermaku keluar. Saya serius dibentuk mabok kepayang olehnya.

Kembali kumasukkan jariku, ini kali dua jemari, jemari telunjuk dan jemari tengahku. Di waktu saya masukkan ke-2  jariku, Stella nampak melengkuh serta mendesah lambat.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Kian lama makin cepat saya mengeluar-masukkan ke-2  jariku di lubang kemaluannya serta Stella sejumlah menyudahi kuluman pada tangkai kemaluanku sekalian masih menggenggam tangkai kemaluanku.

Entahlah udah berapakah orang yang lihat pekerjaan kami khususnya beberapa supir atau kenek truk yang kami lintasi, akan tetapi saya tak perduli. Kesenangan yang kurasakan ketika itu sungguh-sungguh membiusku hingga saya telah lupakan segalanya. Kembali Stella menjilat, menarik serta mengulum tangkai kemaluanku serta entahlah udah berapakah lama kami melaksanakan ini.

Kutundukkan kepalaku buat menyaksikan yang tengah dijalankan Stella di kemaluanku. Kesempatan ini Stella melaksanakan dengan penuh kehalusan, dia julurkan lidahnya sampai terkait ujung kepala kemaluanku kembali.

Dia memutar-mutarkan lidahnya cocok di ujung lubang kemaluanku. Benar-benar dashyat kesenangan yang kurasakan. Sekian kali badanku bergetar tetapi dia masih tetap pada sikapnya. Adakalanya dia masukan semua tangkai kemaluanku dalam mulutnya serta dia permainkan lidahnya di.

"Ooh.. Tel.. enakk.." desahku sekalian membebaskan tangan kiriku dari lubang kemaluannya.

Kupegang kepalanya mengikut pergerakan turun naik.

"Stella, saya telah tidak tahann.." kataku cukup lirih membatasi ejakulasi.

Tapi pergerakan Stella kian cepat dan seringkali dia membuka matanya tetapi masih mengulum serta kedengar beberapa suara dari dalam mulutnya. "Aaagghh.." desahku keras dibarengi dengan keluarnya sperma dari dalam tangkai kemaluanku di mulutnya.

Kondisi mobil kami waktu itu sedikit tersentak oleh injakan kaki kananku. Saya nikmati tiap-tiap sperma yang keluar dalam kemaluanku sampai pada akhirnya habis. Stella masih tetap menjilat-jilati kemaluanku dengan lidahnya. Bisa kurasakan lidahnya sapu semuanya sisi kepala kemaluanku. Ugh, sangat nikmat rasanya. Seusai bersihkan seluruhnya spermaku dengan lidahnya, Stella menuju ke atas.

Kusaksikan ia, nampak ada sejumlah spermaku melekat di samping kanan bibirnya dan pipi kirinya. Saya mulai bergerak membetulkan status dudukku, pelan-pelan. Sekalian masih tetap digenggamnya tangkai kemaluanku yang udah lemas, Stella bergerak ke atas melumat bibirku, masih berasa spermaku.

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Staff Berisi Salon

Demikian detik kami bercumbu serta saya pejamkan mata. Pada akhirnya dia mengatur tempatnya, dia duduk serta beres-beres busananya. Aku juga membereskan busanaku ala-kadarnya. Saya gunakan celana panjangku akan tetapi tidak kumasukkan pakaianku. Sekian hari selanjutnya, saya main ke kos Stella serta pada ketika itu juga kami mengikat tali kasih. Awalnya bulan Maret lalu Stella balik dari Manado sehabis dua minggu dia ada di sana dan dia tak balik kembali bekerja di salon itu.

Saat ini kami hidup bersama di tempat di wilayah Grogol. Saat ini dia diterima selaku operator di satu diantara perusahaan penyuplai layanan komunikasi mobile phone. Dan saya terus jadi animator yang bekerja dalam sesuatu perusahaan di wilayah Kedoya namun saya mesti tinggalkan kostku.

Sehabis kami hidup seatap, Stella mengaku padaku jika waktu 6 bulan dia bekerja di salon itu. Dia pernah layani konsumen setianya serta dia menuturkan jika seluruhnya karyawan yang bekerja di salon itu pula karyawan sex.

Stella tak ketahui bagaimana asal awalnya. Stella sendiri tidak jelas apa salon merupakan samaran atau sex ialah sebuah tambahan. Ia menyampaikan jika buat ajak keluar satu diantara karyawati di sana, seorang harus bayar dari muka senilai Rp 500.000.

Rasanya Jakarta cuma punya kami berdua. Setiap malam sesudah mandi setelah dari kerja atau selesai makan malam, kami melaksanakan hubungan intim. Tidak tahu sampai kapan semuanya ini akan usai. Kami benar-benar nikmati tiap hari yang bisa kami lintasi serta udah kami lewati bersama-sama. 

Saya benar-benar tidak perduli dengan asal-usulnya tugas Stella dikarenakan kian hari saya tambah terbius oleh keasyikan sex dan mataku seolah-seolah tertutup oleh rasa sayangku di ia.

TAMAT^^

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama