CERITA DEWASA MAHASISWA NGENTOT SEORANG DOSEN CANTIK JELITA

CERITA DEWASA MAHASISWA NGENTOT SEORANG DOSEN CANTIK JELITA


CERITA DEWASA MAHASISWA NGENTOT SEORANG DOSEN CANTIK JELITA, Hasrat-Bispak12 Namaku Ari (nama fiktif), saya yakni seorang mahasiswa di satu diantaranya perguruan tinggi tempatku tinggal, saya tenar jadi orang nerd yang tidak pernah mempedulikan wanita alias tidak pengen menjelimet dengan yang bernama doian, tapi hasrat seksku yang tidak tersalurkan ini makin menggelora tiap-tiap saya menyaksikan mahasiswi sekelasku yang mempunyai badan-tubuh menarik, pada akhirnya tiap-tiap hal tersebut terjadi saya cuman dapat coli di rumahku sekalian mengandaikan dapat ngentot sama mereka. Saya miliki kontol yang kemungkinan cukup menyenangkan buatku adalah sejauh 17 cm, gendut serta berurat.


Back to story….


Pagi hari ini saya kuliah dengan salah orang dosen wanita muda, kutaksir umurnya lebih kurang 26 tahun, dia yaitu bu rida, akhwat hijab lebar, belum menikah sebab tidak ada yang sesuai tuturnya, Awal mula dia mendidik di kelasku, dia tidak begitu menarik perhatianku lantaran badannya yang selalu ditutupi hijab dan gamis panjangnya, akan tetapi tambah ke sini saya miliki fantasi tertentu ialah dapat rasakann badannya.


Saya memikir bagaimana langkahnya ya agar dapat cicipin badan beliau ini, saya mendapat buah pikiran buat menempatkan kamera pengaman yang menyoroti meja beliau, walau tidak bisa bukti aneh-aneh tetapi sedikitnya bisa memandang parasnya yang selalu tak mau bila dipotret, ini siang saya lalu lancarkan ide itu, esok harinya saya ambil rekaman itu dan saya menyaksikan dosen yang kumaksud sedang masturbasi memanfaatkan sebuah dildo dengan kenakan pakaian komplet di meja kerjanya


Menyaksikan hasil rekaman itu, saya tunggu sampai sore hari dengan tujuan untuk menggrebek beliau, saat tempat dosen sudah sepi, saya masuk sembunyi-sembunyi tanpa ada nada,serta betul saja kedengar desahan kecil "uhh..sshh", kudekati meja beliau, waktu akan merapat, kuberkata "masih tetap ada orang?", "hhmm..masih" tuturnya sedikit gelagapan, "oh bu rida, belum pulang bu?" Tanyaku, "hhmm belum nih ri" jawabannya mendesah kecil, kusaksikan dari raut mukanya nampak jika dia lagi horny berat, ke-2  tangannya terus di bawah meja, "ibu kok keringatan? Ini ruang AC loh" tanyaku, "eee…tadi…anu…" ia kelihatan kuatir, "anu apa bu?" Tanyaku, "itu…saya kembali selesaiin beberapa buku di tempat ini" ujarnya, kusaksikan rapi saja meja beliau. WAJIB 4D


Kudekati beliau, "pengin ngapain kamu?" Ujarnya sedikit terkejut, kuperlihatkan video yang udah kurekam ke beliau, beliau dilihat pucat pasi, "kamu merekam saya?! Pengin apa kamu!" Teriaknya, "tidak boleh berang-marah ah bu, sembunyi-sembunyi akhwat seperti ibu begini punyai hasrat besar  ya" jawabku enjoy, "tidak boleh kurang ajar ya kamu!" Amuknya kembali, "ibu puasin saya atau video ini saya tebar agar banyak mahasiswa lain dapat tiduri ibu?" Tanyaku dengan rileks, ia terkejut dan tersandar lemas di bangku kerjanya, "ibu minta tak boleh demikian ri, tolong yaa" pintanya, "bisa nggak saya tebar tetapi ibu harus taatin saya" ucapku sambil buka celana panjang serta cdku, terpajang kontolku yang udah 1/2 tegang, dia mengalihkan mukanya dan berteriak kecil "aih!"


"eleh..berlagak sok buang muka, ini lebih besar loh dari kontol-kontolan yang ibu gunakan di video itu" ucapku dengan enjoy, kedengar tangisan kecil, "telah gak boleh nangis" ucapku, kutarik tangannya yang sejauh ini belum disentuh lelaki pikirku karena sangatlah halus menjurus kontolku,kupinta dia memegang kontolku dan mengocak perlahan, tangannya menggigil, tapi nurut mengocak, "telah gak boleh nangis sini simak saja" ucapku sekalian menggenggam kepalanya untuk melihat menyaksikan kontolku, kelihatan matanya berkaca-kaca, kudorong kontolku ke bibir kecilnya yang seksi itu, "membuka dan sepong kontol ari bu" ucapku, ia terus tutup mulutnya, saya menjepit keras hidungnya maka dari itu dia kesusahan bernafas dan buka mulutnya, dengan bergas ku tambahkan kontolku ke mulutnya serta kuhentakkan dengan kasar


"ohok…ohok" bu rida terbatuk-batuk, "jika saya tidak pengen kasar, nih hirup saja!" Gertakku, memandang saya memarahi,dia mulai coba menyedot-nyedot palkonku serta memaju mundurkan kepalanya, saya segera ambil camera yang tergelimpang di meja beliau dan merekam kegiatan beliau nyepongin kontolku, "bu rida, cheese!" Ucapku, dia menatapku dan mau emosi sebab dia sadar saya merekamnya, tapi kutahan kepalanya dengan tanganku, "hhmm..ehhmm.." suaranya terbendung, kuletakkan camera itu di meja beliau kembali, kuraba toketnya di luar gamis biru tua yang dia pakai ini hari, dia kembali memelototiku, saya mengabaikannya serta memulai meremas toketnya, "hhmm..hhmm.." desah kecilnya.


Karena kurasa cukup babak sepongnya, kutarik keluar kontolku serta kuberdirikan badannya, "ingin ngapain kembali kamu!" Gertaknya, kududukkan beliau di meja kerjanya, dan kunaikkan rok biru tuanya sampai kepinggang kelihatan kaki serta paha mulusnya


dia gak gunakan legging mestinya akhwat lain, dia cuma memanfaatkan cd memiliki motif bunga, kuremas perlahan memeknya di luar cdnya, "ri…cukup…ssh" tuturnya, kutarik cdnya dan kubuang entahlah ke mana, kumelihat memeknya yang berjembut lebat itu dan bibir memek masih yang semakin dekat, kupermainkan jariku di bibir mekinya buat cari itilnya, sesudah kudapatkan, kupijit-pijit itilnya, "sshh…stop ari" pintanya dengan mendesah. Saya lalu masukkan tanganku yang satunya ke gamisnya, cari toketnya, sesudah kudapatkan langsung kuremas-remas kembali, dia dilihat menggeleng-gelengkan kepalanya seakan menampik permainan tanganku akan tetapi dia masih menikmatinya, "sshh..sudah yaa..ari…" desahnya, kumerasakan memeknya mulai becek


"berlaga sok nolak! Ini memek ibu dah becek" ucapku, kuhentikan semua rangsangan, kuarahkan cameraku ke memeknya agar bisa merekam kegiatan eksekusiku, kudekatkan serta kugesek palkonku ke bibir memek beliau, "sshh…jangan gagahin ibu ri…ibu minta..sshh" tuturnya sambil mendesis, kumasukkan palkonku berasa ada yang menjejal kontolku, kupijit-pijit kembali itilnya berniat buat menggairahkannya, lalu kuhentakkan keras kontolku ke mekinya, "Akkhh! Sakit ari!" Teriaknya dengan kepalanya yang mendangak keatas. Kudiamkan sesaat kontolku di memek bu rida, berasa pijatan memeknya yang nikmat, kumulai mengeluar masukan kontolku di memek beliau, "kamu jahat ari! Kamu gagahin ibu!" Gertaknya, lihat dia menghardikku dengan keras


CERITA DEWASA MAHASISWA NGENTOT SEORANG DOSEN CANTIK JELITA


saya memecut memeknya dengan keras juga ekspresikan kemurkaanku lantaran beliau gertak, "Uhh..sshh…perih ari, hentikaaaaann…" desahnya menampik kelakuanku, memandangnya bertambah mendesah kuhentakkan lebih keras kontolku sampai berasa sentuh bibir rahimnya, "akhh..tidak boleh dalam sekali ri" desahnya, perlahan-lahan suara perihnya beralih menjadi desahan manja, "ahh..kurang ajar kamu..sshh…ohh…", "ari…sshh…ibu ingin keluar…sshh" desahnya, berasa mekinya berkedut-kedut, saya kian melecutnya keras sampai menggoyahkan meja kerja beliau ini, "ohh ibu sampai…sshh" desahnya dituruti dengan semburan hangat cairan cintanya tentang palkonku, berasa semburan kecil di perutku dari mekinya


kudiamkan kontolku melepaskan dia nikmati orgasmenya, lalu kugendong beliau dengan kontolku masih yang menancap di mekinya, kubawa dia dan camera yang sejak dari barusan merekam kegiatan kami ke meja kerja dosen lain, kulepaskan kontolku,dilihat darah fresh melekat di tangkai kontolku, lalu kuposisikan badannya membungkuk serta berpijak di meja itu, kukembali menyikatnya dari belakang, "Uhh.." desahnya waktu kontolku masuk memeknya, kugenjot dengan sedikit kasar, kuremas toketnya dari belakang, kutegakkan badannya maka dia berdiri tegak dengan kontolku masih memacu memeknya, hijab lebarnya mulai kusut seperti itu juga dengan gamisnya lembab karena keringat kami, kedengar suara telephone yang kutebak itu merupakan telpon seluler kepunyaannya, "ari setop ri…itu ada telepon..ssh" pintanya


saya terasa kalau saya punyai sebuah buah pikiran hilang ingatan, "ibu jalan ke meja ibu, saat ini dengan kontol saya masih di memek ibu, cepat!" Perintahku, nampak dia jalan membungkuk berpijak di lututnya, saya terus melecut memeknya tanpa ada ampun, "ari, ibu letih…udah donk" pintanya sekalian menggerakkan pahaku biar saya menyudahi lecutanku, saya menarik pundaknya untuk kembali tegak, kupegang dagunya serta berbicara "jalan saja lah kau lonte! Kau itu lonte saya saat ini! Haha", sembari terus memaksa jalan, setelah tiba di meja kerja beliau, dia langsung memperoleh mobile phonenya dengan status menungging bertopang pada meja kerjanya, kulepaskan kontolku buat ambil camera tadi ketinggal di meja dosen lain. WAJIB 4D


kusaksikan dia cepat mengangkut telephone, "ya sony?" Tanyanya, oh dari adiknya ternyata, kulangsung memercepat jalanku ke arah beliau, kuposisikan camera untuk tetap merekam kami, dan kembali kugenjot memeknya, secara lembut buat berikan kepuasan untuknya, "pengen jemput mbak yaah..ssh?" Tanyanya, kuperintahkan bu rida buat aktifkan loudspeaker telpon selulernya, "mbak sakit ya? Jam berapakah sony jemput?" Bertanya adikknya kuatir, "eeenng gak kok son, kakak hhmm baik aja…,ssh kakak pulang naik angkot ajaahh kelak" ujar bu rida dengan mendesah lantaran saya gak hentikan lecutanku di memeknya, "oh oke mbak, berhati-hati ya" sebut adiknya di telpon, "hhmm iya dek" tuturnya. Mengenal telephone itu udah selesai, kugenjot keras kembali memek beliau, "ohh..ohh..sshh…" desahnya, "ibu pengin keluar kembali ri…sshh" desahnya, "ah cepat sangat bu,hhmm" desahku, kutarik keluar kontolku serta kuarahkan kontolku ke anusnya, "eh!eh!eh! Ingin ngapain kamu disana? !" Katanya kuatir, karena kontolku cukup basah dengan cairan mekinya langsung kumasukkan sedikit kontolku ke anusnya


"Akkhh! Pedih ari, tak boleh disana!" Teriaknya, kuhentakkan satu kali lagi kontolku sampai kontolku masuk semuanya di anusnya, "ohh stop ari, sakit…" pintanya, kugenjot perlahan sembari kumainkan jariku di memeknya yang membuat kembali mendesah meski kesakitan "aduh…sshh…ahh ari…", saya terasa kalau saya selekasnya muncrat, kutarik kontolku dari anusnya serta kumasukkan ke memeknya yang rapat itu satu kali lagi buat memberi orgasme ke-2  untuk beliau, "ohh…ibu hingga sampai" desahnya dituruti semburan cairan cintanya bertambah banyak dibanding yang pertama, maka dari itu membasahi lantai, kutarik keluar kontolku keluar memeknya, lalu kuhentakkan lagi kontolku ke anusnya, "akhh sakit itu ari!" Teriaknya yang barusan terima orgasme ke-2 , kupercepat pecutanku, "aahh ahh bu saya sampai" desahku dibarengi dengan 4 kali muncratan pejuku di anus beliau, "ohh perih…sshh" desahnya rasakan semburan pejuku di anusnya


selesai suka saya menyemprot pejuku, saya ambil kontolku serta badan beliau jatuh ke lantai yang basah dengan cairan beliau, kucari cd beliau, serta kubersihkan kontolku dengan cd beliau, kurekam badan beliau yang terduduk lemas menyender di meja tempat kami mengegas hasrat barusan, cadar panjang dan gamisnya basah disanggupi keringat, sementara roknya dibasahi cairan cinta, darah fresh serta pejuku yang keluar anusnya. Kulekas memanfaatkan bajuku, ambil bra beliau, "saya memohon bh ibu ya, buat bahan coli, oke sayang, gak boleh kadu siapa kalaupun tak mau rekaman ini saya tebar, kamu jadi lonte saat ini bu, haha" ucapku di muka mukanya sembari kukecup dahinya, kedengar tangisan menjadi-jadi dari beliau, kutinggalkan beliau sendiri di ruangan dosen itu dengan rasa senang.


——-


Ini hari merupakan 4 hari sehabis peristiwa pemerkosaan bu rida yang ari kerjakan di ruangan dosen


——-


Bu Rida


Namaku rida (nama fiktif), saya merupakan salah orang dosen anyar di perguruan tinggi yang berada pada kota ini, saya biasa disebut "mbak-mbak akhwat" lantaran saya selalu memakai hijab panjang diikuti gamis dan rok panjang untuk tutupi badanku dari tatapan genit banyak lelaki, badanku kurus tinggi, dadaku tidak besar cuma seukur 34B.


Ini hari ialah sekian hari selesai saya mengenyam petaka pemerkosaan yang telah dilakukan oleh Ari, mahasiswaku. Sore hari ini saya harus pulang lumayan malam seputar jam 9 malam lantaran banyak pekerjaan yang sebaiknya kuselesaikan ini hari. Sebab telah termasuk tengah malam, jadi bis yang mengangkat dosen tidak bekerja kembali, jadi saya memilih untuk pulang memanfaatkan bis transkota, kumenunggu kurang lebih 10 menit di halte depan universitas serta selanjutnya tiba suatu bis transkota yang bisa kutumpangi, kutidak perhatikan jika bis itu dipenuhinya oleh lelaki, dan cuman sedikit ada wanita, tapi karena saya takut kalau naik angkot jadi saya beranikan diri buat menggunakan bus itu, saya tidak mendapatkan bangku untuk duduk, jadi kumemutuskan untuk berdiri, saat ku asyik bergelut dengan gadgetku, kumerasakan ada benda tegang yang menggesek-gesek bokongku yang terkebat rok panjang warna krem ini.


BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama