CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA MANIS PART6

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA MANIS PART6

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA MANIS PART6, Hasrat-Bispak12 "Aaah…", saya menjerit takut saat tau-tau badanku terangkut, rupanya Wawan memanggul ke-2  pahaku di atas pundaknya, dan ke-2  betisku yang terjuntai menekuk ke bawah ini melekat di punggung Wawan.

Saya lebih tidak punya daya. Dengan tangan kiriku yang melingkar di leher pak Berbudiin yang berdiri di samping kiriku, tangan kananku yang melingkar di leher Suwito yang berdiri di samping kananku, dan ke-2  pahaku yang dipanggul Wawan di pundak kanan serta kirinya, saya telah tidak dapat ke mana-mana kembali.

Kengerian sedikit menimpaku waktu saya memahami badanku melayang-layang lumayan tinggi dari lantai, manalagi dalam status semacam ini mereka bawa badanku keluar kamarku, lagi keluar hingga ke arah tempat jemuran busana.

Tetapi yang paling membuatku cemas yaitu kepala Wawan yang berada pada ke-2  pahaku yang terbuka, dan yang benar paras Wawan menghadap langsung di bibir vaginaku, benar-benar dekat. Sebuah jilatan yang telah dilakukan Wawan mulai pembantaian pada diriku, serta saya menggelinjang kurang kuat karena tingkah Wawan ini.

"Wan… jangan… angghhhk…", saya coba meminta, namun saya harus melenguh di saat Wawan kembali memagut bibir vaginaku yang terpasang di hadapannya, serta badanku menyebutng luar biasa tanpa dapat kukendalikan kembali.

Belumlah cukup siksaan kesenangan yang kualami, pak Berbudiin serta Suwito meningkatkan pengidapanku. Mereka mengungkap bra yang membalut payudaraku, lalu nyaris bertepatan mereka menyeruput ke-2  puting payudaraku yang berada di hadapan mereka. Saya mulai tidak sanggup terima seluruhnya rangsangan ini, badanku menggeliang serta mengartikulasikanng tidak bisa kukendalikan kembali.

"Mmmhh… udaaah…", saya mengesah serta meminta.

Tidaklah ada jawaban pada mereka atau sinyal tanda mereka ingin dengarkan permintaanku. Mereka bertiga terus memikat ke-2  puting payudaraku,  bibir dan lubang vaginaku. Saya mulai menderita dalam keasyikan ini, hasratku udah naik tidak karuan, serta rasa panas mulai menjalari sekujur badanku.

"Ngghh… sudaah… mmhh… hentikaaan… aunghhh…", saya meminta serta merengek-rengek pada lenguhan dan rintihanku.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA MANIS PART6

Tetapi benar-benar salahku pun sich, kelihatannya sakit hati tiga pejantan ini sangat besar selesai saya berkali kali memikat dan memancing gairah mereka sepanjang hari ini. Mereka benar-benar gak mengacuhkan permintaanku dan dengan kejam mereka lagi menyiksaku.

Saya telah tidak kuat kembali. Pinggangku meliuk serta meliuk, kepalaku sampai terdongak gara-gara enaknya rangsangan bertubi tubi yang menimpa badanku ini. Sebab status badanku yang sebagai berikut, kepalaku jadi terjuntai ke bawah, serta rambutku yang terurai ini tersentak sentak mengikut pergerakan badanku.

Tiba-tiba mereka bertiga bersama-sama menyudahi perbuatan mereka, akan tetapi mereka melepaskan badanku masih tetap melayang-layang tinggi di bahu mereka. Saya mengesah perlahan-lahan, dalam hati saya terasa sedih lantaran nikmat yang menempaku ini jadi sirna waktu mereka stop demikian saja seperti berikut.

Namun saya cuma diam, saya tidak pengen berujar apa apa, mengharap maupun lakukan perbuatan apa saja, walau diam diam saya nikmati tersisa sisa luapan nafsu masih menimpa badanku.

"Non Eliza pengen turun?", bertanya Wawan sekalian meniup bibir vaginaku.

"I… iyaa…", jawabku dengan merengek-rengek serta saya sedikit menggoyang goyangkan pinggulku buat menghindari bibir vaginaku dari tiupan Wawan.

"Wan…", saya kembali merengek-rengek di Wawan.

Dengan ke-2  betisku yang melekat di punggung Wawan, serta ke-2  pahaku yang menjepit kepala Wawan, pergerakanku betul-betul tak berfaedah. Apa saja yang kulakukan, bibir vaginaku selalu berada pada hadapan muka Wawan yang sampai hati melanjutkan tingkahnya itu.

"Terus apa tanggung-jawab non tadi udah bikin kita kita tegangan tinggi waktu tonton non di kamar tadi siang?", bertanya Suwito yang setelah itu menyeruput puting payudaraku yang berada pada hadapannya sampai saya menggeliang dan melafalkanng kurang kuat.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

"Enggh… maaf deh… tapi… kalian kok kurang ajar sich… kalian itu ngintip saya, kok malahan saya yang diperintah tanggung-jawab?? Semestinya kan saya yang emosi??", dari meminta saat ini saya jadi protes dengan kecewa sekalian meredam nafsuku saat Wawan dan Suwito repot serang wilayah wilayah peka pada badanku ini.

Dengar omelanku, Wawan dan Suwito menyudahi gempuran mereka, dan mereka sama-sama berpandangan sesaat.

Saya sendiri memandang kecewa dari mereka, tetapi saya tidak dapat melakukan hal apa saja saat badanku masih melayang-layang seperti berikut dengan ke-2  tangan serta kakiku yang ada dalam kekuasaan mereka.

"Wah tak ingin tahu, intinya non Eliza harus tanggung-jawab. Lagian non Eliza udah buat kita kita ngaceng berkali kali tanpa ada hasil sejak mulai pagi", kata Wawan lalu kembali memagut bibir vaginaku.

"Engghkk… ngghh…", saya melenguh kesenangan karena siksaan Wawan ini serta pinggangku kembali meliuk sampai perutku terangkut tinggi.

Saya pengin meronta, saya pengin meminta biar mereka melepaskanku ini hari saja, sebab saya tidak pengin pada kondisi lemas waktu terima telpon Andy malam nanti. Saya mau nikmati saat saat mengobrol dengan Andy tanpa siksaan rasa pegal maupun mengangut karena kepayahan.

Tetapi tidak lama kemudian saya telah tak dapat kembali berpikir tenang. Saya mendesah rintih kesenangan saat ke-2  pergelangan tanganku dicekam oleh pak Bijakin serta Suwito, serta tangan mereka yang satunya mereka pakai buat meraba dan membelai perutku, dan mereka berdua kembali mengulum puting puting payudaraku.

Seluruhnya masih ditambah lagi tingkah Wawan yang meraba raba ke-2  pahaku yang terpangku di pundaknya ini dengan ke-2  tangannya. Baru kesempatan ini mereka bertiga menyiksaku dengan sesadis ini. Seluruhnya kesan kesenangan yang kurasakan ini sangat bagus serta merisaukan pikiranku.

Selanjutnya saya memutuskan nikmati saat saat jadi bulan bulanan tiga pejantan ini, serta saya cuman dapat mengharap malam nanti saya masih lumayan kuat untuk terima telephone Andy.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Kunjungi Juga : Pencuri Jackpot & Pemburu Hadiah

Badanku melafalkanng berulang-kali, pinggangku meliuk dan meliuk sangking nikmatnya rasa nikmat yang kuterima ini. Tidak bisa kutahan kembali, saya harus berserah alami orgasme.

Saya melenguh sejadi jadi dan menggeliang bagus melepas luapan liar ini, dan sekali ini tidak ada satu juga pada mereka yang pengen mengampuniku meskipun saya meminta seperti apa saja.

Juga sekali ini mereka tambah memperhebat siksaan mereka padaku. Saya merasai lidah Wawan menyerang masuk isi lubang vaginaku, serta tersebut tetap ditambah lagi bibir Wawan yang memagut bibir vaginaku dengan liar.

"Aaahh… ooooh… Waaan…", suatu cucupan yang benar-benar kuat oleh Wawan di bibir vaginaku membuatku menjerit kesenangan.

Rasanya tiap-tiap tambahan tulang di seluruhnya badanku lepas saat saya mesti melafalkanng dahsyat gara-gara tingkah Wawan ini. Ke-2  betisku melekat kuat di punggung Wawan, karena itu lututku sudah tidak dapat kutekuk kembali.

Ke-2  tanganku yang melingkar di leher pak Berbudiin dan Suwito gak lepas meskipun saya menggeliang seperti apa saja. Mereka mengamankan ke-2  pergelangan tanganku di muka dada mereka masing-masing dan tangan mereka yang satunya seperti tidak jemu mainkan ke-2  payudaraku.

Dengan gerak badan yang terhenti sesuai ini, saya berasa tidak punya daya sampai utk sekedar melepaskan pergolakan orgasmeku. Tetapi diam diam saya jadi benar-benar puas ditangani semacam ini oleh mereka, serta saya amat nikmati ketidak punya dayaanku ini.

VII. Pembantaian Itu Bersambung

"Telah dong… turunin saya ya…", saya meminta serta merengek-rengek dari mereka dengan napas yang tersengal.

"Aanggkkh…", saya melenguh sejadi jadi waktu jawaban yang kuterima yaitu pagutan Wawan pada bibir vaginaku.

Tetapi cuma sekejap saja, Wawan telah hentikan pagutannya. Serta dia turunkan ke-2  kakiku dari pangkuan pundaknya, membiarkanku terkait lemas dengan ke-2  tanganku yang terus melingkar di leher pak Berbudiin dan Suwito, dan ke-2  pergelangan tanganku yang masih terkunci di muka dada mereka.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA MANIS PART6

Saya lihat Wawan tuju pintu yang membataskan sisi dalam dan luar di lantai dua rumahku ini, dan dia ambil kunci pintu yang menempel di lubang kunci sisi dalam pintu itu, lalu menempatkan kunci itu pada bagian luarnya.

Selanjutnya Wawan tutup dan menutup pintu itu, lalu dia masukkan kunci pintu itu dalam kantong celananya, sekalian menyaksikanku dengan senyuman penuh sindiran, seakan ingin menjelaskan jika sekali ini saya tidak mungkin lolos.

Tiba-tiba saya terperanjat sebab saya sadari satu perihal. Bukan masalah saya telah tak barangkali dapat larikan diri, lantaran saya udah ketahui jikalau saya usaha lari ke bawah, pada akhirannya di bawah kelak saya mesti terkepung kembali oleh mereka dari 2 arah serta akan selekasnya ketangkap kembali oleh mereka.

Yang kumaksud ialah, kenapa mereka menunjuk tempat jemuran pakaian ini untuk tempat menghajar diriku? Di lokasi yang sangatlah terbuka ini, bagaimana bila kelak rintihan serta lenguhanku hingga sampai kedengar oleh orang yang melalui di jalan depan rumahku? Atau, bagaimana bila kami sampai nampak oleh tetangga di muka rumahku yang tanpa berencana menyaksikan mengarah rumahku?

"Wan… tidak boleh di sini dong… di kamar saja ya…", saya mulai merengek-rengek.

"Biar non dapat lari?", bertanya Wawan dengan suara mengolok.

"Nggak… bukan begitu Wan… saya takut jika di sini kelak suaraku kedengar orang di muka gimana… Iya dech saya janji gak akan lari kembali", saya usaha meminta dengan suara memelas.

"Ya jika getho non tidak boleh bernada, enteng kan?", jawab Wawan sesenang hati, serta dia mulai dekatiku.

Saya memandang Wawan sekalian menempatkan paras cemberut, tetapi tidak lama setalah itu badanku melafalkanng di saat ke-2  payudaraku udah kembali diremas remas oleh pak Bijaksanain serta Suwito.

"Eeh… mmmhh…", saya mengerang serta menggelinjang, di antara kesenangan serta kesakitan.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Wawan lagi merapat, serta saat ini penglihatanku berganti menjurus di penis Wawan itu telah tegak mengacungkan itu, yang telah siap buat mengeduk dan mencabuli lubang vaginaku.

Saat Wawan udah membungkuk di hadapanku serta ke-2  pahaku yang kurapatkan sejak mulai barusan ini dikendurkan olehnya, saya menggigit bibir dan pejamkan mataku, siap-siap mengikhlaskan lubang vaginaku ini terima tusukan kasar dari penis gagah Wawan itu.

"Mmm…", saya mendesah perlahan waktu kurasakan bibirku ini di cium halus, dan saya masih tetap pejamkan mataku.

Kecupan Wawan ini demikian mesra. Membikin jantungku berdetak kuat.

"Mmmhh…", saya kembali mengesah saat kurasakan sebuah jemari tangan tercelup masuk ke lubang vaginaku.

Jemari tangan yang nakal itu mulai mengeduk lubang vaginaku. Ditambah lagi dengan remasan remasan halus di ke-2  payudaraku oleh pak Bijaksanain dan Suwito, pun kecupan mesra Wawan yang sekarang udah beralih menjadi pagutan penuh gairah pada bibirku, seluruhnya membuatku mulai teraniaya dalam birahi.

Ke-2  lututku ibaratnya lemas. Bila waktu ini ke-2  tanganku tak melingkar di leher ke-2  pejantan yang ada di sisi kanan dan kiriku ini, ke-2  kakiku ini nyata tidak dapat menumpang badanku. Saya kembali rapatkan ke-2  pahaku, coba meredam derasnya laporkan jemari tangan Wawan yang memunculkan rasa nyeri di lubang vaginaku.

Dalam pada itu saya terus mengesah terhambat pada saat bibirku lagi dipagut Wawan semacam ini, serta napasku mulai habis. Saya kian teraniaya dalam keasyikan ini. Saya gak sanggup meronta, badanku rasanya terlampau lemas, tenagaku amblas entahlah ke mana.

Saya buka mataku, memandang Wawan dengan sayu, coba menggelengkan kepalaku, mengharapkan dia memahami kodeku kalaupun saya mulai menanggung derita lantaran kekurangan napas. Akan tetapi Wawan jadi meningkatkan siksaan ini. Saya merasai lidah Wawan melesak masuk ke mulutku, serta reflek saya membalasnya, sampai lidah kami sama sama bertaut.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA MANIS PART6

Seterusnya, Wawan dengan kuat mengisap mulutku, mengisap dan menyesap air ludah dalam mulutku ini. Saya sudah tidak dapat bernafas kembali lantaran luapan birahi yang menerpa diriku ini semisal menyumpal dadaku.

"Oooh…", saya mengeluhkan lega sewaktu selanjutnya Wawan melepas pagutannya sehabis bahagia menyesap seluruh air ludah di mulutku ini.

Napasku tersengal gak karuan selesai barusan saya cukuplah lama kekurangan napas. Saya usaha mengendalikan napasku ini, tetapi cubitan nakal Suwito pada puting kanan payudaraku ini bikin napasku kembali mengincar.

Dan saat pak Bijakin meremas kuat payudara kiriku, serta menyeruput puting payudaraku itu dengan sekeras kuatnya, saya mendesah kenikmatan nikmati semuanya cumbuan mereka ini.

"Aauw…", saya kembali meratap saat Wawan dengan sesenang hati mengambil jemari tangannya yang mulai sejak barusan direndam celup ke lubang vaginaku.

‘Waan… masukkan lagi…', saya menjerit dalam hatiku.

Saya sedih. Saya gak pengin jemari tangan yang nakal itu keluar dari dalam lubang vaginaku. Saya ingin meminta pada Wawan biar dia ingin masukkan jemari tangannya kembali, atau malahan masukkan penis perkasanya itu ke lubang vaginaku.

Tetapi saya masih lumayan sadar untuk jaga harga diriku sebagai nona majikan mereka. Karenanya saya terpaksa sekali diam serta pejamkan mataku, sembari mengharap mudah-mudahan Wawan selekasnya menarik lubang vaginaku kembali.

"Mmmhh…", saya melenguh lambat waktu rasakan suatu yang tebal, hangat dan basah menghimpit bibir vaginaku.

Saya buka kembali mataku. Nyatanya kini Wawan sedang berjongkok di depanku serta menjilat-jilati bibir vaginaku. Ternyata Wawan masih ingin permainkanku, menganiaya diriku yang udah terbenam dalam pergolakan birahiku ini.

Selanjutnya Wawan merengkuh ke-2  pahaku, lalu dia memagut bibir vaginaku. Saya mengerang kenikmatan, badanku kembali mengulet, kurasakan cairan cintaku kembali menetes.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Dan kesan yang mengagumkan menimpa diriku sewaktu tiba-tiba Suwito mencengkeram dan memagut bibirku, sedang pak Bijakin yang masih juga menyusu di puting kiri payudaraku, sekarang  meremasi payudaraku yang satunya, yang pernah tidak bekerja karena ditinggal oleh Suwito yang saat ini repot melumat habis bibirku.

"Mmmh… mmm…", saya mengerang nikmat gara-gara cumbuan bertubi tubi yang tengah dilakukan tiga pejantanku ini, dan saya cuma dapat mengguman tidak terang sebab bibirku yang dipagut dengan garang oleh Suwito.

Seakan seluruhnya belumlah cukup, saat ini Wawan kembali menusukkan lidahnya ke lubang vaginaku. Lidah itu menarik lubang vaginaku dengan nakal sekali, meliuk liuk ke kiri serta ke kanan, ke atas serta ke bawah, bikin mataku terbeliak, badanku mengartikulasikanng dan melafalkanng.

Saya tentu sudah menjerit kenikmatan jika bibirku sedang tidak dilumat oleh Suwito sebagai berikut.

"Mmmhh… mmmpphh…", dalam serangan mereka saya mengerang panjang dan badanku tersentak berulangkali mendampingi orgasme dahsyat yang menimpa badanku.

Otot perutku menyebutng sampai ibaratnya dapat kram, menghadirkan rasa nikmat antara merasa sakit yang menganiaya diriku. Semuanya itu masih tambah lagi dengan rasa nyeri yang semakin jadi di lubang vaginaku, yang memaksakanku untuk selalu orgasme.

Saya merasai cairan cintaku membanjir banyak. Namun dengan kejam Wawan memagut bibir vaginaku kuat kuat dan pagutan itu tidak lepas meskipun saya menggeliang seperti apa saja. Serta seluruh cairan cintaku yang selalu menetes itu dicucup dan diseruput Wawan sampai habis.

"Mmmhk…", saya mengerang kurang kuat, pasrah.

Tiada yang dapat kulakukan selainnya menggelepar, meronta, mengerang terhenti. Akan tetapi gelombang orgasme yang menderaku ini betul-betul tidak berkurang, sebab Wawan selalu mengeduk aduk lubang vaginaku dengan lidahnya, sementara itu Suwito gak membebaskan bibirku dari pagutannya, sementara pak Bijaksanain selalu bergairah memagut puting kanan payudaraku.

Mereka selalu menjarah badan nona majikan mereka ini.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA MANIS PART6

Sehabis sejenak disiksa sebagai berikut oleh mereka, penglihatanku mulai kabur. Saya udah lemas serta cuman dapat pasrah terima seluruhnya. Tenagaku seperti raib bersama cairan cintaku yang selalu membanjir keluar lubang vaginaku. Serta rasa tidak memiliki daya ini mengantarku orgasme kembali buat ke demikian kalinya.

"Uhuuk… ngghhk…", saya terbatuk batuk kekurangan napas sewaktu Suwito melepas pagutannya, dan saya harus masih melenguh nikmati orgasmeku.

"Non… non cakep sekali…", desah Suwito, lalu mengecup telingaku, mengulum daun telinga kiriku, menambahkan semua kesan nikmat yang telah mulai dari barusan menganiaya badanku.

"Oooh…", saya mengerang serta menggigil, mataku kupejamkan kuat kuat.

Cumbuan yang sudah dilakukan Suwito kini demikian mesra, membuatku bertambah kebingungan dan gak tahu mesti melakukan hal apa. Jantungku berdetak kuat, dan orgasmeku sekalipun tak menyurut.

"Sudah Suwitoo… kamu mengapa sich… oooh…", saya merengek-rengek, tetapi saya kembali mengesah saat tiba-tiba kurasakan suatu hal yang hangat di leherku.

Saya tidak merasai kuluman di puting kanan payudaraku, mempunyai arti pasti pak Bijakin yang mengubah gempurannya pada leherku ini.

"Pak Bijaksanain juga… auuuh… Waaan… udaaah…", saya merengek-rengek rengek, meminta mereka menyudahi pembantaian kepada diriku ini.

Namun mereka mana ingin mendengarkanku?

"Oooh… sudaah… hentikaaan…", saya lagi menjerit, merengek-rengek, meminta dengan napas yang tersengal.

Tetapi lidah yang nakal itu masih main dalam lubang vaginaku, menyerang serta mengeduk tanpa ampun. Daun telinga kiriku selalu dilumat secara lembut, lalu jilatan serta ciuman pada leherku ini…  seluruh rabaan tangan tangan mereka yang penuh hasrat di sekujur badanku ini…

"Aaaah…", saya menjerit panjang, tidak mampu terima siksaan orgasme untuk orgasme yang selalu menderaku mulai sejak badanku jatuh ke tangan tiga pejantanku.

BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama